KOMPAS.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani mengunjungi kantor Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat (AS).
Kedatangan Puan di PTRI PBB merupakan undangan dari Wakil Tetap RI (Watapri) untuk PBB di New York atau Dubes RI untuk PBB Arrmanatha Christiawan Nasir, Senin (13/2/2023) waktu setempat.
Puan datang ke PTRI New York di sela-sela menghadiri perhelatan Annual Parliamentary Hearing at the United Nations di Markas PBB, New York bertema pengelolaan air, yaitu “Water for People and the Planet: Stop the Waste, Change the Game, and Invest for Future”.
Ada sejumlah pesan yang disampaikan Puan, mulai dari misi kedatangannya ke PBB hingga upaya pencegahan polarisasi menjelang tahun politik Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Puan mengatakan, dunia saat ini tengah mengalami berbagai tantangan global, mulai dari ketidakpastian ekonomi akibat Covid-19 dan perang di Ukraina, dampak perubahan iklim, ancaman resesi ekonomi, serta ancaman krisis pangan dan energi.
Baca juga: Soal Safari Politik Puan, Elite PDI-P: Akan Ada Kejutan
Dia juga menyoroti berbagai permasalahan regional, seperti krisis politik dan kemanusiaan di Myanmar hingga pengungsi Rohingya yang telah memasuki wilayah Indonesia.
“Dalam menghadapi tantangan tersebut, Indonesia tentu terus meningkatkan perannya dalam menciptakan perdamaian dunia sesuai dengan amanat Undang-undang Dasar (UUD) Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” jelasnya dalam siaran pers, Selasa 14/2/2034).
Politisi PDIP itu juga mengatakan, Indonesia telah berhasil menggalang kekuatan global melalui kepemimpinan di berbagai forum internasional.
Menurutnya, Indonesia harus membangun komitmen agar bisa memanfaatkan posisi keketuaan tersebut demi memperjuangkan kepentingan bangsa yang bisa dirasakan seluruh rakyat Indonesia.
“Perlu saya sampaikan juga bahwa dalam menghadiri forum Parliamentary Hearing di PBB kali ini, saya mengemban misi untuk terus menggalang kerja sama multilateral untuk perbaikan tata kelola sumber daya air dan sanitasi,” katanya.
Baca juga: Ikut Simulasi Perang, Puan Maharani Diberi Gelar Warga Kehormatan Marinir oleh TNI AL
Dia menjelaskan, pihaknya melihat perbaikan tata kelola sumber daya air merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya percepatan pencapaian target pembangunan berkelanjutan pada 2030.
Lebih lanjut, Puan berharap kantor perwakilan negara di luar negeri bisa menjaga nama baik Indonesia.
Untuk itu, peran serta PTRI, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Konsulat Jenderal (Konjen) RI dibutuhkan dalam mengupayakan kondusifitas masyarakat di luar negeri saat Pemilu.
“Kantor Indonesia di luar negeri adalah cermin kita sebagai warga Indonesia. Jangan sampai kita sudah adem ayem kayak gini. Hanya karena ada masalah perbedaan yang harusnya cuma bisa terjadi di bilik pencoblosan jadi timbul permasalahan,” ujarnya.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI tersebut menegaskan, di luar bilik pemungutan suara, semua orang tetap saudara, yaitu sesama warga Indonesia.
Baca juga: Puan Tak Diajak Jokowi Bicarakan Reshuffle: Presiden yang Tentukan Kapan Hari Baiknya