Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPT: Pelaku Bom Bunuh Diri Astanaanyar Pernah Dapat Bantuan Pemerintah

Kompas.com - 13/02/2023, 12:56 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar mengatakan, pelaku bom bunuh diri Mapolsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Agus Sujatno (AS) atau Agus Muslim pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Ia mengungkapkan, pihaknya memberi bantuan sebagai upaya untuk melakukan deradikalisasi pada Agus yang masih berstatus merah, atau mempercayai paham radikalnya.

“Yang bersangkutan telah mendapatkan bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) antara lain sebuah helm, dan (bantuan) dari PT Jasa Raharja yaitu kompor gas, dan tabung gas,” ujar Boy dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/2/2023).

Baca juga: Tak Mau Teror Astanaanyar Terjadi di Jateng Saat Natal, 17.613 Personel Gabungan Dikerahkan untuk Pengamanan

Ia menceritakan, bantuan diberikan karena Agus mengaku pendapatannya sebagai tukang parkir di Sukoharjo, Jawa Tengah kurang memadai.

Ia hanya mendapat honor Rp 20.000 sehari atau Rp 100.000 tiap minggu. Oleh karena itu, Agus menyampaikan keinginannya untuk membuka usaha sendiri.

Namun, menurut Boy, setelah mendapatkan bantuan, Agus justru memutuskan hubungan dari tim sinergitas BNPT.

“(Agus) hilang kontak, sampai akhirnya ditemukan melakukan aksi bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar,” kata dia.

Ia menceritakan, Agus memang merupakan salah satu eks narapidana terorisme yang masih berpegang pada ideologi radikal.


Maka sejak keluar dari lapas, BNPT berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan melakat padanya.

Agus beberapa kali diundang untuk mengikuti kegiatan deradikalisasi tetapi tidak datang dengan berbagai alasan.

“Yang bersangkutan kecenderungan tidak menunjukan sikap kooperatif, dan bahkan tidak hadir dengan alasan sakit, ada keperluan keluarga, dan lain sabagainya," ujar dia.

Baca juga: 6 Terduga Teroris Ditangkap di Jabar, Diduga Jaringan JAD dan Terkait Bom Astanaanyar

Adapun bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar terjadi 7 Desember 2022 pagi.

Insiden itu menyebabkan seorang polisi, Aipda Sofyan meninggal dunia.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan Agus terafiliasi dengan jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com