Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Klaim Pemerintah China Sudah Memaklumi Penegakkan Hukum Usai Bentrokan Pekerja PT GNI di Morowali

Kompas.com - 19/01/2023, 19:25 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mengklaim, pemerintah China sudah memaklumi langkah penegakan hukum atas insiden bentrokan antar pekerja yang terjadi di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Sabtu (14/1/2023).

Juru Bicara Kemenlu, Teuku Faizasyah menuturkan, saat ini pemerintah tengah melakukan penegakan hukum atas insiden tersebut.

"Saat sekarang kita juga menyampaikan langkah yang dilakukan pemerintah untuk penegakan hukum dan lainnya. Dan itu sudah dimaklumi dan diikuti oleh pihak Tiongkok," kata Teuku Faizasyah saat ditemui di Kantor Kemenlu, Jakarta Pusat, Kamis (19/1/2023).

Baca juga: Dua Jenazah Korban Kerusuhan PT GNI Dipulangkan ke Kampung Halaman

Pria yang karib disapa Faiza ini menuturkan, sejak kasus terjadi, pemerintah Indonesia sudah melakukan pembicaraan antara perwakilan Kemenlu di Beijing dengan pihak Kementerian Luar Negeri China.

Faiza bilang, komunikasi serupa juga dilakukan di Jakarta. Kedua negara mengaku menyesalkan bentrok yang mengakibatkan 2 orang tewas, yakni tenaga kerja lokal dan TKA asal China.

"Pada intinya sama-sama menyesalkan insiden tersebut dan berharap tidak terjadi insiden serupa di waktu yang akan datang," ucap Faiza.

Baca juga: 17 Tersangka Kerusuhan PT GNI Morowali Utara Dijerat Pasal Perusakan dan Pembakaran

Selain itu, pihak kedutaan besar sudah melakukan kunjungan dalam langkah kekonsuleran di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Kunjungan ini sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Lebih lanjut ia menyatakan pentingnya melakukan pencegahan agar tidak terjadi kejadian serupa di lain waktu, sehingga tidak menjadi isu yang lebih besar lagi.

"Apa yang disebut dengan permasalahan lokal dalam satu industri, jangan kemudian menjadi isu yang diperluas. Oleh sebab itu, tindakan hukum yang dilakukan pemerintah, mudah-mudahan bisa segera menyelesaikan permasalah ini," tutur Faiza.

Sebelumnya diberitakan, kabar mengenai bentrokan karyawan PT GNI viral di media sosial pada Minggu (15/1/2023).

Baca juga: 3 Poin Sikap Pemerintah soal Bentrok Antarpekerja di PT GNI Morowali

Bentrokan yang terjadi pada Sabtu (14/1/203) itu melibatkan tenaga kerja asing (TKA) dan pekerja lokal. Akibat bentrokan, satu pekerja asing dan satu lagi pekerja lokal tewas.

Selain itu, sebanyak tujuh kendaraan dan alat berat juga dibakar massa. Kemudian seratus kamar mes pekerja ikut rusak dan dibakar massa.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan, bentrokan dipicu provokasi yang muncul karena adanya ajakan mogok kerja.

Pada awalnya ada ajakan mogok dari beberapa pekerja kepada pekerja lainnya. Ajakan mogok tersebut menuai pro-kontra sehingga ada upaya pemaksaan untuk mengikuti mogok. Upaya pemaksaan tersebut kemudian diviralkan seolah-olah ada pemukulan oleh TKA kepada TKI.

Baca juga: Menaker: Kondisi di PT GNI Kondusif, Kita Tinggal Kawal Hubungan Industrial

Padahal, menurut Sigit, tidak ada kejadian pemukulan TKA terhadap TKI sebagaimana informasi yang viral

"Terkait dengan isu provokasi yang ada, saya luruskan bahwa peristiwa yang sebenarnya tidak seperti itu," kata Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com