JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, PT Gunbuster Nickel Indonesia (PT GNI) akan kembali beroperasi mulai Selasa (17/1/2023) esok hari.
Kembalinya operasional perusahaan smelter nikel yang berada di Morowali Utara itu dipastikan setelah kerusuhan mereda dan persoalan hubungan industrial diselesaikan.
"Berdasarkan info terakhir bahwa perusahaan smelter GNI akan memulai kegiatan operasional kembali besok pagi," ujar Listyo dalam pernyataan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/1/2023).
"Oleh karena itu saya imbau kepada seluruh masyarakat dan karyawan untuk tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang belum tentu jelas," ucap Kapolri.
Baca juga: Menaker Turunkan Mediator untuk Selesaikan Kerusuhan PT GNI Morowali
Kemudian, Listyo meminta agar masalah hubungan industrial yang bisa diselesaikan aturan ketenagakerjaan untuk segera dituntaskan.
Dia pun menjelaskan pertimbangan membuka kembali operasional perusahaan setelah melihat kondisi keamanan.
Sementara itu, Listyo juga berjanji menindak tegas para pelaku kerusuhan yang bertindak anarkis.
"Tentunya kepolisian akan menindak tegas terhadap pelaku-pelaku perusakan, pelaku-pelaku anarkis," katanya.
Baca juga: Kapolri: Kerusuhan di PT GNI Berawal dari Ajakan Mogok Kerja, Ditambah Hoaks TKA Pukul TKI
"Sehingga ke depan kita harapkan hal-hal seperti ini tidak terulang kembali dan tentu kepolisian bersama dengan rekan-rekan TNI siap untuk menjaga, megnawal dan mengamankan program-program yang menjadi kebijakan pemerintah termasuk program yang terkait dengan investasi," tambahnya.
Sebelumnya, kerusuhan terjadi di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah pada Sabtu (14/1/2023).
Kerusuhan berawal dari tuntutan pekerja kepada perusahaan yang tidak menemukan kesepakatan.
Dikutip dari Kompas TV, serikat pekerja PT GNI telah beberapa kali mengajukan tuntutan terkait persoalan ketenagakerjaan.
Mulai dari masalah kesehatan, keselamatan kerja hingga kesejahteraan karyawan.
Baca juga: Partai Buruh Ungkap Sebab Bentrok di PT GNI: Pekerja Terjebak Saat Ada Ledakan hingga Upah Murah
Namun belum mencapai kesepakatan dengan perusahaan, dua pekerja tewas akibat ledakan tungku di smelter 2, pada Desember 2022 lalu. Kecelakaan kerja ini kian memicu pekerja untuk mendesak perusahaan segera memenuhi tuntutan mereka.
Lalu pada Jumat (13/1/2023), pihak perusahaan dimediasi aparat keamanan bertemu dengan perwakilan pekerja.