Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB: Ulama Komitmen Jadi Juru Kampanye Cak Imin, Kiai dan Bu Nyai Turun "Door to Door"

Kompas.com - 14/01/2023, 16:35 WIB
Fika Nurul Ulya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ijtima Ulama Nusantara yang digelar Dewan Syuro DPP PKB menghasilkan kesepakatan bahwa para ulama, kiai, dan nyai bakal menjadi juru kampanye (jurkam) dalam Pilpres 2024.

Adapun juru kampanye ini berfungsi untuk meminta dukungan kepada rakyat atas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diusungnya.

"Para ulama berkomitmen jadi juru kampanye nasional baik untuk Gus Muhaimin dan akan masuk pada kantong nasionalis juga," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid saat ditemui di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Sabtu (14/1/2023).

Jazilul mengungkapkan, para ulama akan melakukan komunikasi-komunikasi publik melalui para kiai.

Baca juga: Hasil Ijtima Ulama PKB, Cak Imin Didorong Maju Pilpres dan Raih 100 Kursi DPR

Komunikasi ini tidak hanya menyasar masyarakat Nahdlatul Ulama (NU), namun menyasar publik dan masuk ke ruang-ruang masyarakat secara umum.

Bahkan, PKB tengah merumuskan cara komunikasi dan berkampanye yang tepat agar sesuai dengan generasi milenial.

"Artinya tidak hanya melulu berkampanye di NU, tapi masuk ke ruang masyarakat secara umum. Kalau bisa masyarakat milenial ini dirumuskan kayak apa berkampanye di lingkungan masyarakat milenial," tutur Jazilul.

Oleh karena itu, para ulama meminta Cak Imin segera mengumumkan capres dan cawapres yang akan diusung PKB.

Bahkan, para ulama ini menentukan batas waktunya paling lambat pada Maret 2023 atau sebelum puasa Ramadhan.

Baca juga: Wapres Bilang Saatnya yang Muda Maju Pilpres, PKB: Itu Dukungan untuk Cak Imin

Adanya keputusan pengusungan sebelum Ramadhan dianggap memiliki manfaat. Pasalnya, saat bulan puasa, akan banyak acara atau event keagamaan.

"Menurut pandangan kiai semakin cepat pasangan presiden dan wapres (ditentukan), dan para kiai akan menjadi jurkam. Nanti puasa ramadhan ada kegiatan event keagamaan, itu sudah bisa kampanye," ucap dia.

"(Misalnya), 'Presidenku Gus Muhaimin' dan wakil presidennya siapa. Apa yang mau dijurkam kalau belum ada pasangan," sambung Jazilul.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Dewan Syura PKB, KH Maman Imanulhaq menyatakan, para kiai dan nyai ini akan kampanye dari pintu ke pintu untuk mengenalkan pasangan capres dan cawapres yang diusung PKB.

"Waktunya lumayan masih panjang. Para kiai, para Bu Nyai ini akan turun door to door, dari satu pintu ke pintu lain, dari satu kampung ke kampung lain, karena kebetulan kami punya para da'i-da'i yang di daerahnya memiliki jangkauan jamaah yang kuat," sebut Maman.

Baca juga: Khawatir Politik Uang pada Pemilu 2024, Cak Imin Minta Ulama Nusantara Berfatwa

Sebagai informasi, ijtima ulama nusantara ini merupakan forum silaturahmi dan konsolidasi gagasan dan pandangan konstruktif para ulama, kiai, dan pimpinan pondok pesantren di tanah air dalam menghadapi Pemilu 2024.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, musyawarah para ulama dari seluruh wilayah Indonesia ini adalah bagian dari perhatian para ulama bagi PKB.

Penyelenggaraan Ijtima Ulama Nusantara ini juga memastikan bahwa kinerja dan program PKB selalu dalam pengawalan dan arahan dari para ulama, serta memantapkan keterpautan perkhidmatan para ulama dengan kehidupan kebangsaan dan masalah keumatan.

"Saya memberikan apresiasi kepada Dewan Syura DPP PKB yang mengadakan Ijtima Ulama Nusantara. Tentunya pokok-pokok pikiran, saran, dan masukan para ulama ini sangat kita perlukan bagi kemajuan bangsa. Empat ratus hari menuju Pileg dan Pilpres 2024, PKB sangat membutuhkan nasehat dan bimbingan Para Ulama untuk kemenangan dan kejayaan PKB" kata pria yang karib disapa Cak Imin itu, Jumat (13/1/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com