Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Dinilai Bakal Terlambat jika Baru Umumkan Capres Pertengahan 2023

Kompas.com - 10/01/2023, 16:06 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Analis komunikasi politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gun Gun Heryanto menilai PDI-P akan terlambat bila baru mengumumkan sosok calon presiden pada pertengahan tahun 2023.

"Menurut saya dalam bacaan sisi komunikasi politik itu agak terlambat. Kemungkinan agar punya ruang publisitas yang memadai itu kalau maksimum di bulan Maret (2023)," ujar Gun Gun dalam program Gaspol seperti ditayangkan akun YouTube Kompas.com, Selasa (10/1/2023).

Menurutnya, PDI-P harus mempertimbangkan political publicity menyangkut ruang pencapresan sebelum resmi mencalonkan capres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Baca juga: Megawati Sebut Capres PDI-P adalah Kader, Ganjar: Sabar....

Apalagi, berdasarkan pengalaman di 2 pemilu terakhir, PDI-P selalu mengumumkan nama capres di bulan Februari atau Maret.

"Waktu 2019 itu di Rakernas ketiga di Bali, seingat saya 23 Februari 2018. Kemudian mundur ke pemilu sebelumnya, waktu ada dilema antara Bu Mega dan Jokowi itu malah lebih maju lagi, itu di bulan Maret tanggal 14. Kalau enggak salah Maret 2013," tuturnya.

Untuk Pemilu 2014, kata Gun Gun, nama Megawati Soekarnoputri bahkan masih muncul hingga Maret 2013.

Namun, setelah dipertimbangkan oleh PDI-P dengan berbagai perhitungan, akhirnya Megawati sebagai game changer memutuskan mengusung Jokowi sebagai Capres 2014.

"Jadi menurut saya sih Maret. Ini tentu bisa dinamis," kata Gun Gun.

Diketahui, PDI Perjuangan merayakan HUT ke-50 pada hari ini. Sejumlah kalangan menduga Megawati akan memberikan kejutan dengan mengumumkan nama capres PDI-P.

Namun, hingga akhir pidatonya, Megawati tak kunjung mengumumkan siapa capres yang akan diusung PDI-P.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com