Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indikator, Elektabilitas Anies-AHY Disalip Ganjar-Erick

Kompas.com - 04/01/2023, 16:32 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jajak pendapat Indikator Politik Indonesia menunjukkan, elektabilitas pasangan calon (paslon) calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengalami penurunan.

Hasil itu nampak dari simulasi tiga bakal pasangan calon (paslon) capres-cawapres survei Indikator Politik Indonesia yang berlangsung 1-6 Desember 2022.

Saat ini, Anies-AHY memperoleh tingkat elektoral 30,4 persen. Padahal, dalam survei yang sama November 2022, tingkat elektabilitasnya ada di angka 35,4 persen.

Baca juga: Anies-Andika, Anies-AHY, atau Anies-Aher, Mana Paling Cocok?

Sebaliknya, paslon capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Erick Thohir justru mengalami peningkatan elektabilitas sebanyak 4,6 persen.

Kali ini, keduanya memperoleh tingkat elektoral 38,6 persen. Sementara itu, pada survei November lalu, tingkat elektabilitasnya adalah 34 persen.

Kemudian, paslon capres-cawapres Prabowo Subianto dan Puan Maharani memiliki elektabilitas 19,8 persen, atau meningkat 0,5 persen dibandingkan hasil survei November 2022.

Dengan skema 3 paslon tersebut, elektabilitas Ganjar-Etho menempati posisi pertama, disusul Anies-AHY diperingkat kedua, dan Prabowo-Puan menempati urutan ketiga.

Baca juga: Diusulkan jadi Cawapres Ganjar, Erick Thohir: Saya Bukan Orang Partai

Survei ini melibatkan 1.220 responden yang dikumpulkan dari seluruh provinsi Tanah Air melalui wawancara tatap muka langsung.

Sampel ditarik menggunakan metode multistage random sampling. Dengan metode ini survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen serta margin of error kurang lebih 2,9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com