Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Bintang di Tubuh Polri Libatkan Perwira Tinggi yang Punya Dosa Masa Lalu

Kompas.com - 14/12/2022, 19:43 WIB
Tatang Guritno,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meilala mengatakan perang bintang di tubuh Polri biasanya melibatkan pihak-pihak yang mempunyai persoalan di masa lalu.

Ia menjelaskan saling serang yang melibatkan pejabat tinggi (pati) Polri terjadi karena saling mengetahui rahasia masing-masing.

“Hampir bisa dikatakan semua orang yang terlibat perang bintang ini pasti punya dosa masa lalu, punya track record yang jelek,” ujar Adrianus dalam tayangan Gaspol! di YouTube Kompas.com, Rabu (14/12/2022).

Menurut dia, hal itu tak lepas dari sejarah masa lalu kepolisian ketika masih menjadi satu organisasi dengan TNI.

Baca juga: Gaspol! Hari Ini: Nyanyian Sambo Picu Perang Bintang di Polri, Ada Apa?

Di masa pemerintahan Orde Baru, Polri mengalami kekurangan anggaran, sumber daya manusia (SDM), dan infrastruktur.

Maka banyak pihak bekerja dalam keterbatasan sehingga mencari dana operasi melalui sumber-sumber ilegal.

“Ya minta (dana) ke tersangka, mengkondisikan penasihat hukumnya, mengusahakan dana-dana masyarakat, pengusaha-pengusaha,” tutur dia.

Sayangnya, setelah reformasi dan Polri berdiri sendiri pola-pola itu tidak sepenuhnya berubah.

Padahal infrastruktur, sumber daya manusia, dan anggaran Polri sudah lebih baik dari zaman Orde Baru.

Kebiasaan beberapa anggota Polri yang tak berubah itu, lanjut Adrianus, kerap dimanfaatkan untuk saling menjegal satu sama lain.

“Ada saatnya ini menjadi senjata, dijadikan pisau untuk melawan, alih-alih sebagai keluarga yang seharusnya guyub, ada momen-momen di mana anak ini, yang sudah terlalu nakal, bengal ini (dihukum),” sebut dia.

“Caranya bagaimana menghukum dia? Ya mengorek kembali masa lalunya yang kelam itu,” tandas Adrianus.

Baca juga: Anggota DPR: Saling Buka Aib, Bagaimana Publik Bisa Percaya Polisi?

Diketahui mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo dan mantan Karo Paminal Propam Polri, Hendra Kurniawan menuding Kabareskrim Komjen Agus Andrianto terlibat dalam kasus tambang batu bara ilegal di Kalimantan Timur.

Sambo mengaku pernah memeriksa perkara tersebut saat menjabat sebagai Kadiv Propam.

Sedangkan Agus menampik jika dirinya menerima uang atas aktivitas tambang ilegal tersebut.

Ia beralasan, jika memang sudah diperiksa kenapa kasus itu tidak lantas dilanjutkan.

"Jangan-jangan mereka yang terima dengan tidak teruskan masalah, lempar batu untuk alihkan isu," ucap Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com