JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan negara-negara dana organisasi internasional di Pasifik.
Negara-negara tersebut, yaitu Timor Leste, Papua Nugini, Vanuatu, dan Direktur Jenderal Melanesian Spearhead Group (MSG).
Pertemuan dilaksanakan menjelang perhelatan Indonesia-Pacific Forum for Development (IPFD) di Bali. Lewat pertemuan itu, Retno menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara dengan ras melanesia terbesar.
Baca juga: Cerita Retno Marsudi dan Sri Mulyani Persiapkan G20, Pertemanan 43 Tahun Permudah Koordinasi
“Indonesia adalah salah satu negara dengan ras Melanesia terbesar di Pasifik. Sedikitnya 11 juta orang warga negara Indonesia adalah dari ras Melanesia," ujar Retno dalam pertemuan tersebut, dikutip dari keterangan pers Kementerian Luar Negeri, Selasa (6/12/2022).
Sebagai negara dengan ras Melanesia terbesar dan bagian dari pasifik, Retno menyampaikan bahwa Indonesia berkomitmen meningkatkan kerja sama di kawasan ini. Kerja sama dilakukan melalui visi Pacific Elevation.
"Komitmen Indonesia terhadap Pasifik sangat jelas dan konsisten," ucap Retno.
Untuk diketahui, ada sejumlah yang dibahas Retno saat melakukan pertemuan tersebut.
Baca juga: Menlu Retno: Presidensi G20 Indonesia Berjalan Extra Mile, Jadi yang Tersulit dalam Sejarah
Dengan Direktur Jenderal MSG misalnya, Retno membahas sejumlah komitmen bersama, antara lain kerja sama ekonomi kelautan, penguatan kapasitas kelembagaan Sekretariat MSG, kerja sama sosial budaya antar ras Melanesia, serta penguatan kerja sama di bidang keamanan kawasan melalui mekanisme Regional Security Strategy Working Group.
Retno bilang, Indonesia akan selalu meningkatkan perannya sebagai Associate Member MSG.
“Indonesia akan selalu meningkatkan perannya sebagai Associate Member MSG dan menyambut baik upaya untuk meningkatkan kerja sama dalam mengatasi masalah yang menjadi perhatian bersama, termasuk dampak Covid-19, food security, blue economy dan perubahan iklim," tutur Retno.
Baca juga: Senyum Semringah dan Rangkulan Hangat Sri Mulyani-Retno Marsudi di Penutupan KTT G20
Adapun dengan Timor Leste, Retno membahas soal status negosiasi perbatasan darat. Ia menyampaikan bahwa kondusivitas penting untuk terus dipelihara agar negosiasi mengalami kemajuan yang signifikan.
Dalam pertemuan dengan Menlu Papua Nugini, Justin Tkatchenko, Retno menyampaikan ucapan selamat kepada Menteri Tkatchenko sebagai Menlu PNG.
Indonesia dan PNG sendiri diketahui memiliki hubungan yang kuat. Oleh karena itu, kedua Menlu sepakat untuk terus memperkuat kerja sama, termasuk di bidang ekonomi.
Di sisi lain, Tkatcheno menegaskan posisi PNG terhadap prinsip penghormatan atas kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia.
Baca juga: Menlu Retno Sebut KBRI Masih Dalami Adanya Kemungkinan WNI Lain yang Jadi Korban Tragedi Itaewon
Ia berkomitmen untuk mempercepat penyelesaian proses ratifikasi perjanjiann Basic Agreement on Border Arrangements dan perjanjian the Agreement on Cooperation in the Field of Defence.
"Menlu Papua Nugini menyambut usulan mengenai perpanjangan perjanjian pencegahan dan penaggulangan kejahatan lintas batas dan capacity building yang telah habis masa berlakunya pada 2022," jelas Retno.
Dalam kesempatan ini, Retno juga telah menerima Advisor to the Foreign Minister Vanuatu, Richard Kaltongga. Pertemuan membahas mengenai langkah-langkah penguatan kerja sama bilateral.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.