Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAL Jadi Calon Panglima TNI, Pengamat Singgung Ancaman di Laut

Kompas.com - 29/11/2022, 19:58 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerhati militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai, terpilihnya Kepala TNI Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono sebagai calon panglima TNI semestinya tak hanya dilihat dari aspek rotasi antarmatra.

Menurut Fahmi, terpilihnya Yudo tak lepas dari tantangan dan ancaman yang membutuhkan strategi terkait pertahanan di sektor laut.

"Jadi bukan sekadar soal pergilirannya, tapi juga kita melihat kebutuhan menghadapi tantangan dan ancaman di masa depan butuh visi kuat dan kesiapan yang memahami konspesi strategi dan hal-hal yang perlu disiapkan terkait pertahanan laut," kata Fahmi dalam acara Gaspol! Kompas.com, Selasa (29/11/2022).

Baca juga: Jabatan Panglima TNI Dinilai sebagai Simbol Kekuatan Politik Presiden

Fahmi menuturkan, tidak dapat dipungkiri bahwa sebagai negara kepulauan, banyak celah di sektor perairan yang bisa mengancam kedaulatan negara.

Celah tersebut juga memberi ancaman keamanan karena kejahatan transnasional umumnya banyak dilakukan lewat perairan.

"Sehingga penting upaya-upaya untuk memperkuat benteng laut kita ini," kata Fahmi.

Menurut Fahmi, pengalaman Yudo sebagai KSAL bisa menjadi modal untuk memperkuat pertahanan di sektor laut.

Akan tetapi, ia mengingatkan bahwa hal itu tidak mungkin selesai karena Yudo hanya memiliki waktu selama 11 bulan menjabat sebagai panglima TNI.

"Paling tidak ini menjadi pondasi yang cukup bagus untuk kemudian dilanjutkan ke depan, pertahanan laut kita menjadi lebih kuat," ujar Fahmi.

Baca juga: Jokowi Ungkap Alasan Pilih Yudo Margono Jadi Calon Panglima: Rotasi Matra

Sebelumnya, Yudo ditunjuk sebagai calon panglima TNI untuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan pensiun pada Desember 2022 bulan depan.

Presiden Joko Widodo telah mengirimkan surat presiden mengenai penunjukan Yudo sebagai calon panglima TNI kepada DPR pada Senin (28/11/2022) kemarin.

Selanjutnya, DPR akan memproses penunjukan Yudo dengan mengadakan uji kelayakan dan kepatutan

Ditemui di Pontianak, Selasa pagi tadi, Jokowi mengungkapkan alasan pemilihan Yudo didasari oleh rotasi antarmatra.

"Satu, yang kita ajukan satu (calon), KSAL yang sekarang karena memang kita rotasi matra," ujar Jokowi.

Seperti diketahui, selama 8 tahun menjabat sebagai presiden, Jokowi baru kali ini menunjuk panglima TNI dari matra Angkatan Laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com