Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: 70,4 Persen Kasus HIV Ditemukan pada Kelompok Usia 25-49 Tahun

Kompas.com - 29/11/2022, 16:28 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Indonesia banyak ditemukan pada kelompok usia 25-49 tahun.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes Imran Pambudi menyebut, hal ini tecermin dari data pengamatan tahun 2018 hingga tahun 2022.

"Sebagian besar kasus HIV ini berada di kelompok umur usia 25 sampai 49 tahun. Dan setiap tahunnya, masih saja ditemukan anak dengan HIV," kata Imran Pambudi dalam konferensi pers bertajuk “Temu Media Hari AIDS Sedunia 2022” secara daring, Selasa (29/11/2022).

Imran menyampaikan, kelompok berusia 25-49 tahun ini memiliki porsi sebesar 70,4 persen. Kemudian, diikuti oleh kelompok usia 20-24 tahun dengan porsi 15,9 persen.

Baca juga: Gara-gara Stigma Buruk Masyarakat, Banyak Pasien HIV/AIDS Kabur dan Sulit Dimonitor

Adanya temuan kasus ini terjadi bersamaan dengan mulai menurunnya kasus infeksi baru HIV dari tahun 2010-2022. Tercatat dalam kurun waktu 12 tahun terakhir, kasus HIV menurun 50 persen dari 52.990 kasus menjadi 26.730 kasus.

Kendati begitu, penurunan ini belum mencapai target yang telah diharapkan. Adanya pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 telah nyata memperlambat upaya eliminasi HIV/AIDS tahun 2030.

"Ini menunjukkan bahwa upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS itu masih memerlukan penguatan-penguatan," ucapnya.

Asia Tenggara sendiri telah menyumbang 10 persen dari total beban HIV di seluruh dunia.

Baca juga: Cegah Penyebaran HIV/AIDS, Dinkes Kota Bekasi Alokasikan 16.560 Alat Kontrasepsi

Di Indonesia, prevalensi kasus HIV berbeda-beda tergantung dari provinsi. Papua dan Papua Barat misalnya, prevalensi HIV mencapai 1,8 persen.

"Kita memang perlu memberikan perhatian yang lebih banyak untuk Papua dan Papua Barat untuk HIV/AIDS,", ungkapnya.

Sementara itu, Indonesia berkomitmen untuk melakukan eliminasi HIV/AIDS mencapai 0 persen pada tahun 2030.

Komitmen ini ditegakkan dalam target 95-95-95, yaitu 95 persen orang dengan HIV (ODHIV) mengetahui status HIV-nya, 95 persen ODHIV diobati, dan 95 persen ODHIV yang diobati mengalami supresi virus.

Tercatat hingga September 2022, target tersebut belum tercapai secara optimal. Hanya 79 persen orang dengan HIV mengetahui status HIV-nya, 41 persen sudah mendapat pengobatan, dan 16 persen pengobatan terhadap pasien mengalami depresi virus.

“Jadi, tujuan penanggulangan HIV itu adalah mengakhiri epidemi pada tahun 2030 dan ditandai dengan tercapainya three zero, yaitu zero infeksi baru, zero kematian, dan zero stigma atau diskriminasi,” jelas Imran.

Sebagai informasi, HIV merupakan virus yang menyerang dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Sedangkan AIDS adalah sekumpulan gejala penyakit akibat yang terjadi karena menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi HIV.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com