Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalak Bali Terpilih Jadi Maskot Pemilu 2024, Hasil Karya Mahasiswi Tangerang

Kompas.com - 25/11/2022, 21:36 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan desain terpilih sebagai maskot Pemilu 2024, Jumat (25/11/2022).

Maskot Pemilu 2024 akan mengambil rupa sepasang jalak bali, yang laki-laki bernama SURA yang merupakan akronim "suara rakyat". Sedangkan yang perempuan dinamakan SULU sebagai kependekan dari "suara pemilu".

Hasil tangan dingin mahasiswi Universitas Pradita, Tangerang, bernama Stephanie ini keluar sebagai pemenang dari 680 karya lain yang bersaing dalam Lomba Maskot Pemilu 2024 yang digelar KPU RI.

Secara resmi, SULU dan SURA bakal diluncurkan sebagai maskot Pemilu 2024 pada 2 Desember 2022 mendatang.

Baca juga: Pemilu 2024, KPU Wajibkan Lembaga Survei Laporkan Sumber Dana

"Ke-Indonesiaan bisa ditampilkan oleh maskot ini," kata salah satu dewan juri, Caroline Sunarko, yang merupakan Deputi Program Desain Grafis di Politeknik Multimedia Nusantara, di kantor KPU RI, Jumat.

SULU dan SURA digambarkan menampilkan wajah tersenyum disertai bendera Indonesia di pipi. Kemudian, mengenakan baju berwarna putih dengan logo KPU di tengahnya.

Salah satu tangan maskot itu memegang paku pencoblosan, sedangkan tangan lainnya mengacungkan jari kelingking berwarna ungu tanda sudah memberikan suara.

Baca juga: Menkominfo Sebut KPU Harus Serius Perhatikan Pertahanan Serangan Siber, Singgung Penetration Test

Secara filosofis, kicauan burung jalak bali yang terkenal ini melambangkan suara pemilih. Mimik muka yang didesain belia dianggap mewakilkan Pemilu 2024 yang akan didominasi pemilih generasi muda.

Dewan juri juga menilai bahwa SULU dan SURA mudah dimodifikasi menggunakan baju adat masing-masing daerah.

Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU RI, August Mellaz berharap agar maskot ini dapat membantu meningkatkan partisipasi publik dalam Pemilu 2024.

"Maskot ini diharapkan dapat membantu masyarakat mengenal, mengingat, dan akan menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024 mendatang," kata Mellaz, Jumat.

Baca juga: 3 KPU Kabupaten/Kota Dilaporkan ke DKPP soal Dugaan Gratifikasi dan Rangkap Jabatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com