Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dino Patti Djalal: Absennya Putin di KTT G20, Permudah Kesepakatan Leader's Declaration

Kompas.com - 17/11/2022, 06:41 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal menilai tidak hadirnya Presiden Rusia Vladimir Putin dalam KTT G20 memuluskan pembentukan leaders declaration.

Diketahui, KTT G20 di Bali atau presidensi Indonesia di G20 kali ini menghasilkan kesepakatan yang tertuang dalam leaders declaration. Salah satu kesepakatan yang dituangkan adalah soal perang antara Rusia-Ukraina.

"(Ketidakhadiran Putin) Enggak (mempengaruhi dibentuknya kesepakatan). Menurut saya justru ketidakhadiran Putin membuat komunike ini bisa lebih mulus, lebih berhasil," kata Dino saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/11/2022).

Baca juga: Perang di Ukraina Jadi Bahasan Paling Alot, Jokowi: Akhirnya Deklarasi G20 Bisa Capai Konsensus

Bagi Dino, tak ada perbedaan makna dari leader declaration maupun komunike. Keduanya hanya istilah untuk menggambarkan kesepakatan yang dicapai para pemipmin negara G20.

Berhasilnya leaders declaration ini dirumuskan juga termasuk prestasi Indonesia yang selama ini mengambil sikap di tengah, dengan tetap berusaha mengundang kedua negara yang sedang berperang yakni Rusia maupun Ukraina/

Adapun perang Rusia-Ukraina tercantum dalam butir ketiga leaders declaration. Sebagian besar anggota negara G20 menyatakan bahwa perang di Ukraina berdampak lebih buruk pada dunia ekonomi.

Para pemimpin negara sangat menyesalkan agresi oleh Federasi Rusia melawan Ukraina.

Baca juga: Deklarasi Bersama KTT G20, Mayoritas Anggota Kecam Keras Perang Rusia-Ukraina

Sebagian besar anggota mengutuk keras perang di Ukraina dan menekankan bahwa perang menjadi penyebab penderitaan manusia yang luar biasa, serta makin memperburuk ekonomi global yang sudah rapuh.

Perang menghambat pertumbuhan, meningkatkan inflasi, mengganggu rantai pasokan, meningkatkan kerawanan energi dan pangan, sera meningkatkan risiko stabilitas keuangan. Disebut Dino, butir ketiga menjadi butir yang paling sulit dirumuskan.

"Mengenai perang Ukraina, itu butir yang paling sensitif dan paling susah dirumuskan untuk working group sebelumnya. Jadi butir 3 itu mengenai perang Ukraina," ucap Dino.

Selain leaders declaration, keberhasilan juga terlihat dari banyaknya pertemuan bilateral antar negara yang dihelat di sela-sela KTT G20.

Baca juga: Leaders Declaration KTT G20 Disahkan, Tuntut Rusia Tarik Pasukan dari Ukraina

Salah satu pertemuan penting yang disorot adalah pertemuan Presiden AS Joe Biden dengan Presiden China Xi Jinping. Kedua negara ini diketahui merupakan rival di beberapa aspek, terutama aspek ekonomi hingga sempat terjadi perang dagang (trade war).

"Pertemuan bilateral strategis banyak yang terjadi. Terutama pertemuan antara Presiden AS dan Presiden China Xi Jinping, dan belum lagi pertemuan bilateral lainnya yang juga mempunyai arti penting," beber Dino.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022 di Bali telah berhasil mengesahkan deklarasi para pemimpin (leaders declaration).

Adapun dalam penutupan KTT, deklarasi yang dimaksud tidak dibacakan secara khusus oleh Jokowi maupun para pemimpin dunia. Namun, salinan lembaran deklarasi sudah disampaikan secara resmi melalui rilis resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Sebagai Presidensi G20, Indonesia telah mengupayakan berbagai solusi terbaik selama satu tahun kepemimpinan. Alhamdulillah hari ini kita dapat mengadopsi dan mengesahkan G20 Bali Leaders Declaration," ujar Jokowi dalam pidato penutupan KTT G20 di Hotel Apurva Kempinski, Bali, Rabu (16/11/2022).

Presiden Jokowi menjelaskan, selain deklarasi, Presidensi G20 Indonesia juga menghasilkan concrete deliverable yang berisi daftar proyek kerja sama negara anggota G20 dan undangan.

"Proyek kerja sama inilah yang akan membantu membumikan kerja G20 lebih dekat dengan rakyat, memastikan G20 bermanfaat, tidak saja untuk anggotanya, namun juga bagi dunia dan utamanya negara-negara berkembang," katanya.

"Let us recover together, recover stronger," ungkap Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com