Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Rusia dan Sejumlah Delegasi Tinggalkan KTT G20 Bali

Kompas.com - 16/11/2022, 11:01 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov meninggalkan rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali sejak Selasa (15/11/2022) malam.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah mengonfirmasi kepulangan Menlu Lavrov tersebut.

"(Menlu Lavrov) sudah pulang semalam (Selasa malam)," kata Faiza saat dikonfirmasi wartawan pada Rabu (16/11/2022).

Baca juga: Healing ala Pemimpin G20, Jalan Pagi di Hutan Mangrove

Selain Menlu Lavrov, para kepala negara G20 dan undangan lainnya pun sudah pulang dari Bali sejak Selasa malam.

Mereka yakni Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Muhammad bin Zayed Al Nahyan, Perdana Menteri (PM) Korea Selatan Han Duck Soo, PM Kamboja Hu Sen, serta Presiden FIFA Gianni Infantino.

Sementara itu, Faiza juga mengonfirmasi bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan meninggalkan Bali pada Rabu.

"Kabarnya demikian," kata Faiza.

Baca juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Turun dari Mobil dan Jalan Kaki, Polisi: Bersyukur Anggota KTT G20 Merasa Aman

Faiz menambahkan, sejumlah jadwal kegiatan KTT G20 hari kedua pun mengalami perubahan kecil karena perkembangan kondisi yang ada. Sejumlah jadwal kegiatan pun mundur dari rencana semula.

"Ada penyesuaian jadwal saja agak mundur dari rencana semula," tambahnya.

Adapun di hari terakhir pelaksanaan KTT G20 masih ada satu sesi pertemuan kepala negara anggota. Pertemuan itu rencananya akan membahas isu transformasi digital.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com