Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Menipis, Percepatan Vaksinasi Covid-19 Disebut Kian Melambat

Kompas.com - 25/10/2022, 22:53 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Percepatan program vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat disebut kian melambat belakangan ini.

Koordinator Advokasi LaporCovid-19 Firdaus Ferdiansyah menyebut laju vaksinasi terus mengalami penurunan setidaknya sejak Mei 2022.

Ia mencatat pada Agustus 2022, Indonesia hanya mampu melakukan 3,5 juta suntikan atau 50 persen lebih rendah dibandingkan Mei 2022 yang berhasil melakukan 7 juta suntikan.

“Selain animo masyarakat yang menurun, stok vaksin di berbagai daerah sudah mulai menipis dan tak jarang pemerintah daerah menutup layanan vaksinasi,” kata Firdaus dalam keterangan tertulis, Selasa (25/10/2022).

Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 di DKI Jakarta Menipis, Cuma Tersedia di 5 Faskes Ini

Firdaus menyebut kondisi tersebut mengkhawatirkan, mengingat masih banyak warga yang belum mendapatkan vaksin booster.

Apalagi, kata Firdaus, Indonesia sebelumnya menargetkan sasaran vaksinasi booster kepada 234.666.020 jiwa, sebagaimana vaksin dosis 1 dan dosis 2.

Akan tetapi, hingga akhir September 2022, baru sekitar 27 persen dari target sasaran yang berhasil mendapatkan vaksinasi booster.

Dengan capaian tersebut, ia mengatakan bahwa angka itu masih jauh dari rekomendasi yang dikeluarkan Badan Kesehatan Dunia, WHO.

Baca juga: Pemerintah Diminta Segera Tangani Kelangkaan Vaksin Covid-19

“Capaian yang masih jauh dari yang direkomendasikan WHO, yakni 50 persen dari target sasaran,” ungkap dia.

Firdaus mengatakan, pada akhir September 2022, Kementerian Kesehatan mencatatkan stok vaksin Covid-19 kini hanya tersedia lima juta dosis yang sebagian besar telah terdistribusi ke daerah.

Menurut Firdaus, kelangkaan vaksin dan rendahnya cakupan vaksinasi booster bisa membahayakan Indonesia di tengah upaya pemerintah mengakhiri pandemi.

Berdasarkan data WHO, Firdaus menuturkan, Indonesia merupakan salah satu negara yang masih konsisten memiliki jumlah pertambahan kasus dan kematian Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara.

Bahkan tingkat kematian di Indonesia terbilang mengkhawatirkan, di atas rata-rata angka kematian global.

“Indonesia belum mampu menurunkan rata-rata angka kematian yang masih di angka 2,7 persen menjadi kurang dari 1 persen bahkan zero kematian,” ungkap Firdaus.

Untuk itu, ia meminta pemerintah segera mengatasi permasalahan kelangkaan vaksin Covid-19.

“Pemerintah harus secepatnya menangani kelangkaan vaksin dan meningkatkan laju vaksinasi booster untuk memperkuat kekebalan komunitas dari vari ancaman varian baru Covid-19,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Nasional
Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com