Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Sebut Kematian Gangguan Ginjal Akut Bisa 5 Kali Lipat dari yang Terdeteksi

Kompas.com - 21/10/2022, 14:11 WIB
Singgih Wiryono,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, kematian kasus gangguan ginjal akut atau (acute kidney injury atau AKI) bisa lima kali lipat dari yang terdeteksi saat ini.

Dia mengatakan, saat ini, rata-rata kasus kematian balita akibat gagal ginjal akut mencapai 40 anak per bulan.

Baca juga: Menkes: Antidot asal Singapura Bantu Obati Gagal Ginjal Akut pada Anak

Karena lonjakan kasus kematian inilah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kemudian menghentikan sementara pengedaran obat-obatan jenis sirup.

"Kenapa kita tahan dulu (obat jenis sirup) karena kita mau konservatif menyelamatkan anak-anak yang meninggalnya sekarang 40 (anak dalam) sebulan yang terdeteksi, yang tidak terdeteksi bisa 3-5 kali lipat dari itu," imbuh dia.

Saat ini, kata Budi, kasus gangguan ginjal akut sudah mulai meningkat di beberapa rumah sakit di Indonesia.

Setidaknya ada 200 kasus gangguan ginjal akut yang tersebar di 22 Provinsi di Indonesia.

Sebab itu, Kemenkes akan menggelar pertemuan dengan gabungan pengusaha farmasi, apoteker dan dokter anak Indonesia untuk merincikan pelarangan obat sirup yang beredar saat ini.

"Nanti sore kita akan ada announcement sekali lagi sesudah yang dua hari lalu berdasarkan hasil diskusi kita dengan gabungan pengusaha farmasi dan ikatan apoteker indonesia dan ikatan dokter anak indonesia, ahli farmatologi dan toxicologi nanti kita akan umumkan sekali lagi penjelasan yang lebih rinci," imbuh Budi.

Baca juga: Pemkot Bekasi Siapkan Surat Edaran untuk Setop Penjualan Obat Sirup

Sebagai respons cepat, pemerintah juga telah menemukan obat terkait gangguan ginjal akut yang diimpor dari Singapura.

Budi menyebut, obat tersebut didatangkan langsung dari Singapura dan sudah diuji di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

"Sekarang sudah ditemui obatnya, RSCM sebagai tim ahli ginjal nasional kita datangkan obatnya dari Singapura dan kita coba dan 6 pasien 4 positif responsif," imbuh dia.

Obat tersebut kini akan didatangkan dalam jumlah besar dan akan didistribusikan ke rumah sakit tempat perawatan pasien dengan kasus gangguan ginjal akut di seluruh Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com