Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Jika Tak Laksanakan Arahan Presiden, Silakan ke Luar Gerbong atau Saya Keluarkan

Kompas.com - 19/10/2022, 16:05 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Kepolisian Negara Repulik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mempersilakan jajarannya keluar jika tidak bisa berkomitmen dan memiliki semangat yang sama untuk menindaklanjuti arahan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

Adapun hal ini ditegaskan Kapolri kepada seluruh jajaran Polri setelah pengarahan langsung dari Presiden Indonesia Jokowi kepada jajaran Polri di Istana, Jakarta, Jumat (14/10/2022).

"Ini tentunya harus menjadi komitmen kita dan saya minta terhadap hal ini kita sama-sama, gerbong kita sama jadi kalau tidak bisa mengikuti hal ini pilihannya silakan keluar dari gerbong atau saya yang keluarkan," kata Sigit dalam keterangan tertulis, Rabu (19/10/2022).

"Ini tugas kita, ini menjadi perhatian kita tapi saya yakin dengan kerja keras, dengan kekompakan, dengan semangat soliditas, kita semua mampu untuk mengatasi hal tersebut," ujar Sigit.

Baca juga: Arahan Jokowi ke Polri, Jangan Sewenang-wenang

Adapun arahan Kapolri itu disampaikan kepada seluruh jajaran, mulai dari pejabat utama (PJU), kapolda, kapolres, hingga kapolsek seluruh Indonesia, melalui video conference di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2022).

Dalam video conference itu, Kapolri mengingatkan dan memperjelas arahan Presiden ke jajaran Polri.

Ia juga menginginkan jajaran Polri agar bisa satu langkah dan satu tindakan melaksanakan arahan Kepala Negara Republik Indonesia.

“Kemudian bisa menjadi sama dalam satu langkah, satu tindakan untuk melaksanakan apa yang menjadi arahan yang dikutip dari Bapak Presiden," ujar Sigit.

Lebih lanjut, Sigit menyampaikan, Polri belakangan ini memang tengah menghadapi situasi yang sulit.

Oleh karena itu, Sigit meminta sikap soliditas, rasa keprihatinan bersama, saling bantu dan bahu-membahu mulai dari tingkat polsek sampai Mabes Polri untuk terus menjalankan tugas melindungi, mengayomi, dan melayani dengan baik.

Baca juga: LSI Denny JA: Tingkat Kepercayaan Publik kepada Kapolri Lebih Tinggi daripada kepada Institusi Polri

Sigit juga mengingatkan kepada 450.000 lebih personel Polri untuk terus menjalankan tugasnya secara maksimal dan mengukir prestasi-prestasi yang bisa membanggakan negara dan masyarakat Indonesia.

“Arahan Pak Presiden sudah jelas kemarin dan saya kira ini adalah perintah dari pimpinan tertinggi yang harus kita laksanakan. Selanjutnya adalah bagaimana kemudian kita laksanakan dengan baik di lapangan, yang kurang jelas tanyakan sehingga kemudian tidak ada keraguan lagi, hindari pelanggaran, perbanyak perbuatan baik dan prestasi," papar Sigit.

Ratusan pejabat polisi, mulai dari Kapolri, kapolda seluruh Indonesia, dan kapolres mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jumat (14/10/2022).

Dalam arahannya, Presiden menyampaikan sejumlah hal terkait judi online, gaya hidup mewah, pelanggaran anggota Polri, hingga mengingatkan jajaran Korps Bhayangkara tetap solid mengawal kebijakan pemerintah.

Baca juga: Kapolri: Kapolda yang Tak Mampu Kembalikan Kepercayaan Publik Akan Dievaluasi

Sigit pun berjanji akan mengambil langkah-langkah dan tindakan tegas untuk mengurangi dan memberantas salah satu faktor yang membuat kepercayaan publik menurun ini.

"Tentunya kita semua sepakat bahwa hal yang sifatnya bisa menurunkan tingkat kepercayaan publik, terkait dengan gaya hidup, hal-hal yang bersifat pelanggaran, tentunya ini menjadi arahan dari Bapak Presiden," kata Sigit.

"Dan kami akan tindak lanjuti untuk melakukan langkah-langkah dan tindakan tegas," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com