Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Wacana Konversi Elpiji 3 Kg ke Kompor Listrik, Gerindra: Membebani Rakyat Kecil

Kompas.com - 22/09/2022, 09:23 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra menolak rencana konversi gas tiga kilogram menjadi kompor listrik berdaya 1.200 watt.

Pemerintah diketahui tengah menguji coba program konversi elpiji 3 kilogram ke kompor listrik di beberapa daerah.

"Keberatan kami terhadap rencana konversi gas 3 kilogram menjadi kompor listrik. Kami tidak setuju karena kompor listrik ini sekali colok memakan daya besar, 1.200 watt," kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani dalam keterangannya, Rabu (21/9/2022).

Ia menilai, jika konversi itu diterapkan maka jelas membebani rakyat kecil.

Baca juga: Pemerintah Uji Coba Program Konversi Elpiji 3 Kg ke Kompor Listrik

Menurut Muzani, rakyat kecil tidak akan sanggup menggunakan kompor listrik dengan daya sebesar itu.

"Maka rakyat kecil, rakyat miskin kota, para UMKM tidak bisa menikmati itu dan hanya membebani mereka," ujarnya.

Oleh karena itu, Muzani berpandangan bahwa pemerintah lebih baik membuat program yang berkaitan dengan listrik untuk pengembangan industri.

Misalnya, kelebihan pasokan listrik bisa digunakan untuk pengembangan industri mobil listrik yang belakangan sedang menjadi tren.

Baca juga: Konversi ke Kompor Listrik Dinilai Bebani Masyarakat, Ini Saran untuk Pemerintah

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah tengah menguji coba program konversi elpiji 3 kilogram ke kompor listrik di beberapa daerah.

Airlangga mengatakan, pemerintah akan meninjau kembali program tersebut setelah uji coba selesai.

"Itu sedang dilakukan piloting (uji coba) di beberapa daerah, antara lain Bali dan Solo, nanti kita review setelah piloting jalan," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/9/2022).

Airlangga melanjutkan, program tersebut sudah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo, tetapi ia menegaskan bahwa kelanjutannya masih menunggu hasil uji coba.

"Ya itu sudah dilaporkan dan ini menunggu piloting," ujarnya.

Baca juga: Soal Konversi Kompor Elpiji ke Listrik, Menteri ESDM Tunggu Hasil Uji Coba PLN

Seperti diketahui, dalam program konversi elpiji ke kompor induksi, PT PLN (Persero) mendorong masyarakat pengguna listrik 450 VA untuk beralih menggunakan kompor induksi.

Program ini juga dipastikan tidak menambah beban biaya listrik masyarakat.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, program konversi elpiji ke kompor induksi ini, dalam hal penggunaan listriknya, menggunakan jalur khusus yang berbeda dari daya listrik yang terpasang oleh pengguna.

Ia juga mengatakan, memasak dengan menggunakan kompor induksi lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan kompor elpiji 3 kilogram.

Baca juga: Konversi Kompor Listrik, Pengamat: Masyarakat Telanjur Nyaman dengan Elpiji

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com