JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan, dirinya diperintah Presiden Joko Widodo untuk membuat desain besar (master plan) pertahanan negara.
Dalam desain tersebut, dirinci pula pula soal bagaimana Indonesia bisa mengamankan kawasan laut.
"Jadi memang sesuai perintah Presiden Joko Widodo dua setengah tahun yang lalu untuk membuat suatu desain besar, master plan pertahanan negara, menyangkut juga bagaimana kita bisa mengamankan alur-alur laut kepulauan Indonesia," ujar Prabowo saat memberikan keterangan pers di Maluku Barat Daya pada Kamis (15/9/2022) sebagaimana ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Jokowi-Prabowo Kunjungi Kawasan Terluar RI, Petakan Desain Pertahanan Negara
"Di mana 60 persen perdagangan laut dunia lewat perairan kita dan kekayaan kita sangat besar di wilayah ini, sangat-sangat besar. Tidak hanya kekayaan ikan, tapi juga kekayaan mineral, di bawah laut, gas dan minyak bumi di bawah laut," lanjutnya.
Prabowo mengungkapkan, berdasarkan riset dan perkiraan sejumlah pihak masa depan kekayaan alam Indonesia berada di kawasan Indonesia Timur.
Oleh karenanya, pulau-pulang di Indonesia Timur harus sudah dirancang menjadi bagian pertahanan.
"Jadi ini semua perkiraan dan riset menunjukkan bahwa masa depan kekayaan Indonesia sebagian besar akan ada di Indonesia timur. Karena itu pulau-pulau terluar di kawasan ini memang harus sudah kita rancang untuk menjadi bagian dari pertahanan kita," tambahnya.
Pada Kamis, Prabowo bersama Presiden Joko Widodo mengunjungi kawasan terluar RI di Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku.
Baca juga: Jokowi Dialog dengan Nelayan dan Pembudidaya Rumput Laut di Tual
Salah satu yang dikunjungi keduanya yakni Pulau Leti yang berbatasan dengan Timor Leste.
Usai mengunjungi kawasan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan keterangan pers di Pantai Tiakur yang berada tak jauh dari Pulau Leti.
"Siang hari ini saya berada di Kabupaten Maluku Barat Daya. Ini adalah termasuk kabupaten yang terluar sebelah timur, paling timur selatan dan setelah kita melihat Maluku Tenggara, Maluku Barat Daya kemudian Kabupaten Kepulauan Aru, kemudian Kota Tual, Saumlaki," kata Jokowi.
"Kita melihat perlunya sebuah desain untuk pertahanan dan keamanan negara di titik mana kira-kira yang paling tepat," tambah dia.
Baca juga: Momen Jokowi dan Iriana Bagikan Bansos di Pasar Langgur Maluku Bareng Prabowo
Menurutnya, penting menentukan titik pertahanan di daerah ini. Sebab, kawasan Maluku Barat Daya memiliki potensi alam yang baik dan perlu dilihat secara detail untuk pertahanan.
"Ini penting karena memang potensi yang ada di sini perlu dilihat secara detail. Dan hari ini saya dengan Pak Menhan, pak Menteri KKP dan Menteri PU melihat titik-titik yang tadi saya sebutkan dalam rangka sekali lagi pertahanan dan keamanan negara," tegas Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.