Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-Prabowo Kunjungi Kawasan Terluar RI, Petakan Desain Pertahanan Negara

Kompas.com - 15/09/2022, 17:06 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengajak Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengunjungi kawasan terluar RI di Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku.

Salah satu yang daerah dikunjungi adalah Pulau Leti, wilayah yang berbatasan dengan Timor Leste.

Baca juga: Jokowi Ungkap Alasan Ajak Menhan Prabowo Kunker ke Maluku

Usai mengunjungi kawasan tersebut, kedua tokoh menyampaikan keterangan pers di Pantai Tiakur yang berada tak jauh dari Pulau Leti.

"Siang hari ini saya berada di Kabupaten Maluku Barat Daya. Ini adalah termasuk kabupaten yang terluar sebelah timur, paling timur selatan dan setelah kita melihat Maluku Tenggara, Maluku Barat Daya kemudian Kabupaten Kepulauan Aru, kemudian Kota Tual, Saumlaki," kata Jokowi dalam keterangannya sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.

"Kita melihat perlunya sebuah desain untuk pertahanan dan keamanan negara di titik mana kira-kira yang paling tepat," tambah dia.

Menurutnya, penting menentukan titik pertahanan di daerah ini. Sebab, kawasan Maluku Barat Daya memiliki potensi alam yang baik dan perlu dilihat secara detail untuk pertahanan.

"Ini penting karena memang potensi yang ada di sini perlu dilihat secara detail. Dan hari ini saya dengan Pak Menhan, pak Menteri KKP dan Menteri PU melihat titik-titik yang tadi saya sebutkan dalam rangka sekali lagi pertahanan dan keamanan negara," tegas Jokowi.

Baca juga: Didampingi Prabowo, Jokowi Akan Tinjau Infrastruktur dan Bagikan Bansos di Maluku

Sementara itu, Menhan Prabowo mengungkapkan, dirinya memang sudah diminta presiden membuat desain besar (master plan) pertahanan negara. Perintah itu diterimanya dua setengah tahun lalu.

Dalam desain itu, dipertimbangkan pula soal bagaimana Indonesia bisa mengamankan kawasan laut.

Prabowo menambahkan, pemerintah tentunya akan melakukan desain pertahanan dengan teliti dan mengikutsertakan semua lembaga terkait.

"Menyangkut juga bagaimana kita bisa mengamankan alur-alur laut kepulauan Indonesia di mana 60 persen perdagangan laut dunia lewat perairan kita dan kekayaan kita sangat besar di wilayah ini, sangat-sangat besar. Tidak hanya kekayaan ikan, tapi juga kekayaan mineral, di bawah laut, gas dan minyak bumi di bawah laut," jelas Prabowo.

Baca juga: Ada Wacana Jokowi Jadi Cawapres, Projo: Artinya Pak Prabowo yang Direkomendasikan

"Jadi ini semua perkiraan dan riset menunjukkan bahwa masa depan kekayaan Indonesia sebagian besar akan ada di Indonesia timur. Karena itu pulau-pulau terluar di kawasan ini memang harus sudah kita rancang untuk menjadi bagian dari pertahanan kita," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com