Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kebocoran Data, Komisi II DPR Bakal Panggil Menkominfo hingga BSSN

Kompas.com - 12/09/2022, 14:52 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung bakal memanggil Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate hingga Badan Siber dan Sandi Negara (SBSN) terkait kebocoran data.

Selain itu, Komisi II bakal memanggil Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pemanggilan dilakukan untuk membahas keamanan data Pemilu tahun 2024 mendatang.

Keamanan data mesti disiapkan dari sekarang, mengingat makin lincahnya peretas termasuk yang terjadi baru-baru ini oleh Bjorka.

"Kami nanti akan mengagendakan khusus membicarakan soal itu terkait dengan pengamanan data kependudukan yang ada di KPU. Kepentingan kami yang ada di Komisi II (DPR RI) lebih kepada itu," kata Doli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/9/2022).

Baca juga: Hacker Bjorka Klaim Retas Dokumen Milik Jokowi, BSSN Tempuh Langkah Hukum

Doli mengungkapkan, pihaknya bakal mengundang pihak yang terkait dengan pengamanan data. Selain BSSN, bukan tidak mungkin badan lain seperti Polri pun bakal diundang dalam pertemuan.

"Mungkin dalam waktu dekat kami akan cari waktu, akan mengundang pihak-pihak terkait, seperti BSSN, kemudian Menkominfo, mungkin nanti kami akan berkoordinasi dengan komisi I," ucap dia.

"Kemudian tim siber KPU atau polri yang mungkin terlibat, supaya kejadian-kejadian ini tidak lagi terulang dan tidak menggangu, terutama kami punya kepentingan proses Pemilu," sambung dia.

Baca juga: Ulah Hacker Bjorka Bobol Data Surat Jokowi hingga Ancaman Dijerat Pidana

Menurut Doli, meski Pemilu baru terlaksana pada tahun 2024, cara-cara pengamanan data pemilih dan partai politik mesti didiskusikan mulai kini.

Pasalnya, kata Doli, kebocoran data adalah kejadian yang menghambat proses modernisasi setiap tugas-tugas kenegaraan, termasuk Pemilu.

Diskusi juga diperlukan mengingat jaringan infrastruktur internet yang belum sampai ke pelosok negeri dan makin jagonya para peretas.

"Jago-jago semua hacker kita ini. Ini akan sangat bahaya. Memang sekarang belum sampai pada tahap yang mengganggu (Pemilu) ya, tapi kalau ini dibiarkan sewaktu-waktu, ini bisa juga kejadian mengganggu," ucap dia.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com