Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Lukisan "Penunggang Gelombang" Karya Sujiwo Tedjo...

Kompas.com - 01/09/2022, 05:51 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Seniman dan budayawan Sujiwo Tedjo menceritakan kisah di balik lukisannya berjudul “Penunggang Gelombang”.

Lukisan itu menjadi salah satu dari 15 karya lain yang dipamerkan di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (31/8/2022).

Pameran tersebut menjadi rangkaian aktivitas dalam gerakan Partai Nasdem bertajuk "Harmoni Budaya Indonesia".

Baca juga: Surya Paloh Minta Nasdem Dirikan Badan Budaya untuk Kawal Politik dan Kebijakan Kebudayaan

Menurut rencana, aktivitas ini bakal menjadi embrio pembentukan organisasi Badan Budaya Partai Nasdem yang diminta oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Lukisan “Penunggang Gelombang” berbentuk bulat, dan tampak seorang nelayan dengan paras menyerupai Surya Paloh sedang mendayung gelombang berwarna emas. Dilihat dari jauh, lukisan ini mirip dengan logo Partai Nasdem.

“Ini mengisahkan pertemuan saya dengan Pak Surya waktu Nasdem belum jadi partai,” tutur Tedjo ditemui di Nasdem Tower, Rabu malam.

Secara pasti, Tedjo tak ingat kapan pertemuan berlangsung. Namun, kala itu Surya sedang melakukan sosialisasi Nasdem.

Baca juga: Buka Peluang Koalisi dengan PAN, Nasdem Mengaku Jalin Komunikasi Intensif

Tedjo diajak menemui Paloh bersama penyair asal Padang, Sumatera Barat, Jose Rizal Manua.

Ia mengungkapkan, banyak memberi kritikan pada Surya dan kondisi negara saat itu.

Tanpa membantah, Surya mendengarkan semua pernyataan Tedjo.

“Saya kritik sana sini dan Pak Surya mendengarkan tak satu pun membantah. Setelah saya mengkritik semuanya, dia bilang ‘kalau cuma mengkritik banyak, kita tak cuma perlu pengkritik tapi perlu orang yang merestorasi bangsa ini,’” paparnya.

Ia lantas memuji Nasdem Tower sebagai kantor partai politik (parpol).

Dalam pandangan Tedjo tak ada kantor parpol yang berisi berbagai karya seni seperti Nasdem Tower.

“Nah bisa enggak mempengaruhi partai lain supaya kaya gini? Aku mau pamerin di partai lain, pengen aku. Tapi gedungnya bisa kaya gini enggak? Gitu lho,” ujar dia.

Baca juga: Ada Lukisan Jokowi Bawa Pistol, Ini Kata Sekjen PDI-P

Tedjo menilai parpol harus dekat dengan karya seni, tujuannya agar tercapai politik berkesenian.

Ia menggambarkan dalam politik berkesenian orang bisa tidak sependapat dan bertengkar dalam forum atau ruang tertentu, tapi tetap menjalin persahabatan.

“Dwitunggal sudah pecah tapi yang nikahin Hatta tetap Soekarno, yang ngelamarin Rahmi-Hatta, ya Soekarno,”

“Kalau berkesenian, politik okelah gebrak-gebrakan di meja tapi berteman habis itu. Aku merindukan itu,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com