Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN Sebut Tangani 774 Kasus Narkotika dengan 1.248 Tersangka Sepanjang 2021

Kompas.com - 25/08/2022, 15:04 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Narotika Nasional (BNN) Komjen Petrus Golose mengungkapkan bahwa sepanjang 2021, pihaknya berhasil menangani perkara narkotika, begitu pun menangkap tersangkanya.

Sebagai rincian, ada total 774 kasus yang ditangani BNN dengan 1.248 tersangka sepanjang 2021.

"Barang bukti berupa 3,3 ton sabu, 115,1 ton ganja, 191.575 butir ekstasi," kata Petrus dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, Kamis (25/8/2022).

Baca juga: Ungkap Jaringan Ganja dan Tembakau Gorilla, BNN Kota Balikpapan Waspadai Modus Media Sosial

Petrus melanjutkan, BNN juga mengungkap sebanyak 85 jaringan narkotika sepanjang 2021.

Adapun jaringan tersebut ada yang beredar di Indonesia maupun terhubung ke internasional.

"85 jaringan terdiri dari 24 jaringan internasional dan 61 jaringan nasional," ujarnya.

Sementara itu, Petrus menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan penguatan terhadap layanan rehabilitasi yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun swasta/masyarakat.

Baca juga: Di-follow Akun BNN, Marshel Widianto: Ada Apa Ini, Ya?

Penguatan tersebut dilakukan terhadap 341 lembaga rehabilitasi milik pemerintah dan 338 lembaga rehabilitasi milik swasta atau masyarakat.

"Jumlah klien di balai besar balai dan loka rehabilitasi sebayak 1.511 klien," jelasnya.

Kemudian, fasilitas rehabilitasi BNNP dan BNNK/Kota sebanyak 9.779 klien serta unit intervensi berbasis masyarakat sebanyak 2.396 klien dengan total 13.686 klien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com