Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reshuffle Kabinet Kali Ini Dinilai Tak Lebih dari "Power Sharing"

Kompas.com - 24/08/2022, 09:11 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, pengisian pos Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) bisa menjadi pintu masuk bagi Presiden Joko Widodo untuk sekaligus melakukan reshuffle kabinet.

Namun, dia memperkirakan komposisi hasil perombakan kabinet kali ini tidak jauh dari bagi-bagi kekuasaan atau power sharing.

"Pintu masuknya bisa dari (pengisian) Menpan-RB karena itu saat ini kebutuhan pos menteri yang kosong, tetapi kemudian tentu akan muncul lagi, misalnya ada posisi wakil menteri yang belum terisi," ujar Pangi saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (23/8/2022).

Baca juga: Wapres Sebut Akan Ada Reshuffle Kabinet, Isi Pos Menpan-RB dan Wamenlu

Meski terbuka untuk melakukan reshuffle, Presiden perlu diuji keberaniannya untuk mengganti menteri dari kalangan partai politik. 

Alasan inilah yang menurutnya menguatkan bahwa hasil reshuffle kali ini tak lebih dari bagi-bagi kekuasaan.

"Kalau koreaslinya (reshuffle) terhadap peningkatan kinerja, saat ini hanya tersisa satu setengah tahun. Dalam waktu tersebut menteri-menteri bisa apa?" ujar Pangi.

"Korelasinya agak jauh jika untuk peningkatan kinerja. Apabila ada menteri yang mampu adaptasi dengan cepat, kerja cepat, membangun jaringan yang baik, mungkin itu hanya bonus (reshuffle) saja," kata dia.

Adapun isu reshuffle kabinet kembali menguat akhir-akhir ini.

Presiden Joko Widodo mengatakan, reshuffle kabinet masih memungkinkan untuk dilakukan kembali.

Menurut presiden, hal itu merujuk kepada kondisi perubahan dunia yang serba mendadak, sehingga presiden menekankan diperlukan kebijakan yang cepat dan tepat dari para menteri.

"Masih (memungkinkan reshuffle). Sekarang ini setiap hari bisa terjadi perubahan mendadak situasi dunia. Kita juga membutuhkan kecepatan waktu, ketepatan membuat policy, sehingga kemungkinan reshuffle," ujar Jokowi dalam sesi wawancara khusus bersama Harian Kompas di Istana Merdeka pada 14 Agustus 2022 lalu sebagaimana dilansir dari Kompas.id, Kamis (18/7/2022).

Baca juga: Isu Reshuffle, Jokowi Diprediksi Tak Akan Copot Menteri, Hanya Isi Kursi Menpan-RB

Jokowi menegaskan, apabila ke depannya diperlukan reshuffle untuk kepentingan lebih baik, langkah itu akan dilakukan.

"Kalau diperlukan untuk kepentingan lebih baik, ya dilakukan. Meskipun tinggal sehari, kalau diperlukan, ya dilakukan," ujar dia.

Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebutkan, akan ada perombakan kabinet atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju, setidaknya untuk mengisi dua posisi yang kosong.

Dua posisi itu yakni posisi Menpan RB serta Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu).

"Reshuffle itu yang pasti kan ada dua yang lowong, satu Menteripan-RB, itu beum diisi. Kedua, Wakil Menteri Luar Negeri, dia terpilih menjadi ketua OJK (Otoritas Jasa Keuangan), itu yang pasti diisi," kata Ma'ruf kepada wartawan di Depok, Sabtu (20/8/2022), dikutip dari keterangan video.

Baca juga: Jokowi Dinilai Hendak Lecut Kerja Menterinya Jelang Pemilu 2024 dengan Gulirkan Wacana Reshuffle

Adapun posisi Menpan-RB kosong sejak Tjahjo Kumolo wafat pada 1 Juli 2022.

Sementara itu, posisi Wamenlu ditinggalkan oleh Mahendra Siregar yang terpilih dan sudah dilantik sebagai Ketua Dewan Komisioner OJK.

Di luar dua pos tersebut, Ma'ruf enggan berspekulasi mengenai pos menteri mana lagi yang bakal dirombak dalam reshuffle kabinet mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com