Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Partai Gerindra Ingin Usung Prabowo Kembali Jadi Capres

Kompas.com - 12/08/2022, 13:16 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan beberapa alasan terkait keinginan partai meminta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali maju sebagai calon presiden (capres).

Hal itu disampaikan Muzani saat rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/8/2022).

“Pertama, beliau (Prabowo) adalah capres yang dari berbagai macam survei paling populer,” kata Muzani pada wartawan.

Baca juga: Sekjen Gerindra ke Peserta Rapimnas: Besok Kita Kedatangan Saudara Seperjuangan

Alasan kedua, lanjut dia, kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) dinilai baik.

“Dianggap cukup beri makna positif bagi pemerintahan Jokowi-Ma’ruf,” paparnya.

Terakhir, kata Muzani, karena Prabowo berkomitmen selalu menjaga keutuhan NKRI.

“Itulah alasan kenapa seluruh (kader) meminta Pak Prabowo (jadi capres) yang disebut hari ini oleh seluruh yang menyampaikan pandangan, hanya tunggal namanya Prabowo Subianto. Tidak ada nama lain,” ungkap dia.

Baca juga: Prabowo Buka Rapimnas Partai Gerindra di Sentul

Muzani mengungkapkan, Rapimnas Partai Gerindra ini diikuti seluruh kader dari daerah hingga pusat.

Ia menuturkan Prabowo ingin mendengar langsung dukungan yang diberikan kepadanya.

“Beliau (Prabowo) merasa perlu untuk mendengar langsung aspirasi itu,” imbuhnya.

Diketahui Prabowo sudah tiga kali mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres).

Mulanya mantan Danjen Kopassus itu maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Megawati Soekarnoputri pada Pemilu 2009. Pada kesempatan ini, Mega-Prabowo kalah dengan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono.

Baca juga: Dasco Sebut Rapimnas Gerindra hanya Akan Umumkan Capres

Kemudian pada Pemilu 2014, Prabowo menjadi capres didampingi Hatta Rajasa sebagai cawapres. Namun, pasangan ini kalah dengan pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla.

Terakhir pada Pemilu 2019, ia bersama Sandiaga Uno menantang paslon capres-cawapres Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com