Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jokowi Direncanakan Bertemu Menkeu Bahas Kenaikan Tunjangan Pensiun TNI, Meutya Hafid: Insya Allah Hasilnya Baik

Kompas.com - 06/08/2022, 18:21 WIB
Tim Konten,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo atau Jokowi berencana berbicara dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam waktu dekat untuk membahas kenaikan tunjangan pesiunan purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI)

Langkah presiden itu dilakukan sebagai respons terhadap aspirasi dari Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) beberapa waktu lalu di Sentul, Bogor, Jawa Barat, yang meminta kenaikan tunjangan bagi pensiunan purnawirawan TNI.

Ketua Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Meutya Hafid menyambut baik langkah Presiden Jokowi tersebut

Menurutnya, kendati Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam kondisi kurang baik, tetapi Presiden tetap mengupayakan keinginan para purnawirawan tersebut.

Baca juga: Rincian Batas Usia Pensiun TNI: Tamtama, Bintara, dan Perwira

"Saya kira Bapak Presiden Jokowi sangat bijak dan realistis merespons keinginan TNI. Kami semua di Komisi 1 DPR mendukung apa yang diinginkan para purnawirawan TNI," ujar Meutya Hafid.

"Insya Allah, setelah Presiden nanti bicara dengan Menkeu, semoga hasilnya baik," katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (6/8/2022).

Ia memahami bahwa purnawirawan TNI menginginkan tunjangan pensiun yang lebih baik. Terlebih dengan besarnya jasa purnawirawan selama bertugas sebagai abdi negara.

"Jasa besar para purnawirawan TNI yang diberikan selama masa bakti harus diapresiasi dengan pemberian tunjangan pensiun yang dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka secara layak di masa tua," ujar Meutya Hafid.

Baca juga: Disebut Kecil, Berapa Besaran Gaji Pensiunan TNI?

Guna menjamin kesejahteraan purnawirawan TNI di masa pensiun, Meutya Hafid menyebut, Komisi I DPR telah membentuk Panitia Kerja bidang pengawasan tentang kesejahteraan prajurit TNI.

"Kami memahami bahwa kesejahteraan Prajurit TNI menjadi salah satu komponen utama bagi motivasi dan profesionalisme TNI dalam menjalankan tugas," kata dia.

"Selain itu, hal ini juga mendukung peningkatan kesejahteraan keluarga prajurit TNI, istri dan anak-anaknya sebagai penyokong generasi penerus bangsa," tambah Meutya Hafid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com