Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Meningkat, Epidemiolog Nilai Belum Ada Urgensi Tutup Sekolah

Kompas.com - 28/07/2022, 15:29 WIB
Singgih Wiryono,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai, belum ada urgensi menutup sekolah meskipun kasus Covid-19 di Indonesia mengalami lonjakan.

Karena menurut Dicky, sekolah tatap muka adalah aktivitas terakhir yang harus ditutup ketika pandemi semakin meluas.

"Prinsip pengendalian pandemi sekolah adalah paling akhir kalau mau ditutup setelah (aktivitas) yang lain ditutup atau ditutup barengan, itu yang benar," ujar Dicky kepada Kompas.com melalui telepon, Kamis (28/7/2022).

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dosis Keempat untuk Nakes Dilaksanakan 29 Juli

Saat ini, roda perekonomian di Indonesia, bahkan seluruh dunia sedang berputar. Tidak ada pembatasan seperti pandemi Covid-19 di awal.

Begitu juga pada sektor ekonomi mikro seperti UMKM, kafe, dan tempat makan lainnya yang juga rawan menjadi tempat penyebaran Covid-19.

"Bicara tatap muka sekolah, PTM, ini sementara ini kita belum melihat urgensi untuk menutup, karena mal, kafe, aktivitas ekonomi sosial lain berjalan," kata dia.

Itulah sebabnya, kata Dicky, bila sekolah ditutup lebih dulu, justru penanganan Covid-19 sama sekali tidak efisien dan berdampak pada kerugian.

Dia mengusulkan, apabila terjadi kasus di lingkungan sekolah, manajemen sekolah harus memperketat kembali protokol kesehatan saat aktivitas belajar mengajar.

Baca juga: Ada Peningkatan, Tempat Tidur RS Rujukan Covid-19 di Jakarta Terisi 20 Persen, ICU 15 Persen

Pemerintah juga diminta proaktif melakukan vaksinasi tahap tahap ketiga atau bahkan tahap keempat untuk guru dan staf sekolah.

"Untuk mengurangi potensi penyebaran maka sekolah-sekolah harus memastikan staf guru mendapatkan booster karena masuk dalam kategori publik, mereka harusnya mendapat dosis keempat juga," kata dia.

Adapun angka kasus Covid-19 di Indonesia per 27 Juli 2022 mencapai 6.185.311 setelah mengalami penambahan 6.438 kasus baru.

Dari jumlah tersebut, 46.024 dinyatakan masih aktif berstatus positif, 5.982.347 sembuh dan 156.940 meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com