Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Secara Teori, Puan Satu-satunya yang Miliki Tiket Capres 2024

Kompas.com - 27/07/2022, 16:16 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Komunikasi Politik dan Kebijakan Riant Nugroho berpandangan, sejauh ini tokoh yang digadang sebagai calon presiden dan memiliki tiket maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 hanya Ketua DPR Puan Maharani.

Pasalnya, Puan merupakan kader PDI-P yang mana partainya telah melampaui ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen.

"Secara teori, di atas kertas, maka mbak Puan yang paling punya tiket untuk menjadi calon presiden 2024," kata Riant dalam diskusi bertajuk "Memaknai Mandat Politik untuk Puan Maharani", di Cikini, Jakarta, Rabu (27/7/2022).

Baca juga: Ingatkan Kader PDI-P, Puan Maharani: Hanya Ketum yang Memberikan Nama Capres-Cawapres

Kendati demikian, hal tersebut tidak serta merta memuluskan jalan Puan menuju kontestasi Pilpres dua tahun mendatang.

Ketua DPP PDI-P itu disebut tetap memiliki tantangan dalam melangkah, yaitu elektabilitas atau popularitas yang masih kalah dibandingkan tokoh lainnya.

"Kalau melalui survei di media, maka tingkat elektabilitasnya. Kalau menurut saya popularitas, tingkat popularitas dari mbak Puan ini masih relatif di rangking yang kurang begitu tinggi. Masih ada yang lebih tinggi," ujar dia.

Oleh karena itu, Riant melihat apa yang dilakukan Puan belakangan lewat safari politik ke daerah-daerah menjadi sebuah keharusan untuk mendongkrak elektabilitas maupun popularitas.

Baca juga: Banting Tulang PDI-P demi Antar Puan Maharani ke Panggung Pilpres...

"Karena kalau enggak, berarti (Puan) kekurangan daya dorong untuk memenangkan kandidasi. Ini baru kandidasi, belum eleksinya," tambah Riant.

Di sisi lain, Puan juga dinilai harus meningkatkan marketing komunikasi politiknya jika benar akan maju pada kontestasi Pilpres.

Dalam arti, kata dia, Puan harus memiliki sisi orisinil dalam komunikasi politik, utamanya kepada publik.

"Apakah kemudian misalnya, mbak Puan itu kalau tersenyum beda dengan senyuman Bu Mega. Jangan jadi Bu Mega, harus tetap mbak Puan, dia harus orisinil," imbuh Riant.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com