Pasalnya, Puan merupakan kader PDI-P yang mana partainya telah melampaui ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen.
"Secara teori, di atas kertas, maka mbak Puan yang paling punya tiket untuk menjadi calon presiden 2024," kata Riant dalam diskusi bertajuk "Memaknai Mandat Politik untuk Puan Maharani", di Cikini, Jakarta, Rabu (27/7/2022).
Kendati demikian, hal tersebut tidak serta merta memuluskan jalan Puan menuju kontestasi Pilpres dua tahun mendatang.
Ketua DPP PDI-P itu disebut tetap memiliki tantangan dalam melangkah, yaitu elektabilitas atau popularitas yang masih kalah dibandingkan tokoh lainnya.
"Kalau melalui survei di media, maka tingkat elektabilitasnya. Kalau menurut saya popularitas, tingkat popularitas dari mbak Puan ini masih relatif di rangking yang kurang begitu tinggi. Masih ada yang lebih tinggi," ujar dia.
Oleh karena itu, Riant melihat apa yang dilakukan Puan belakangan lewat safari politik ke daerah-daerah menjadi sebuah keharusan untuk mendongkrak elektabilitas maupun popularitas.
"Karena kalau enggak, berarti (Puan) kekurangan daya dorong untuk memenangkan kandidasi. Ini baru kandidasi, belum eleksinya," tambah Riant.
Di sisi lain, Puan juga dinilai harus meningkatkan marketing komunikasi politiknya jika benar akan maju pada kontestasi Pilpres.
Dalam arti, kata dia, Puan harus memiliki sisi orisinil dalam komunikasi politik, utamanya kepada publik.
"Apakah kemudian misalnya, mbak Puan itu kalau tersenyum beda dengan senyuman Bu Mega. Jangan jadi Bu Mega, harus tetap mbak Puan, dia harus orisinil," imbuh Riant.
https://nasional.kompas.com/read/2022/07/27/16164211/pengamat-secara-teori-puan-satu-satunya-yang-miliki-tiket-capres-2024