Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mustakim
Jurnalis

Eksekutif Produser program talkshow Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Babak Baru Kasus Polisi Tembak Polisi

Kompas.com - 27/07/2022, 11:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KEPOLISIAN akhirnya mengabulkan permintaan keluarga Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat untuk melakukan otopsi ulang.

Ini dilakukan guna menemukan titik terang terkait kematian Brigadir J, apakah hanya karena penembakan atau penyiksaan seperti tudingan pengacara keluarga korban.

Hari ini, Rabu (27/7/2022), tim forensik gabungan melakukan otopsi ulang terhadap jenazah Nofriansyah Yosua Hutabarat atau yang kerap disebut Brigadir J.

Otopsi ulang yang melibatkan ahli forensik dari Kepolisian, TNI dan utusan keluarga korban ini rencananya akan dilakukan di RSUD Sungai Bahar, Jambi.

Otopsi ulang

Otopsi ulang atau yang dikenal dengan istilah ekshumasi ini dilakukan guna menemukan titik terang terkait kasus kematian Brigadir J.

Pasalnya, berbagai spekulasi dan kecurigaan merebak belakangan terkait penyebab kematian sang ajudan.

Berbagai kejanggalan memang sempat diutarakan sejumlah kalangan, termasuk Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Menko Polhukam mempertanyakan soal keterlambatan informasi yang disampaikan Kepolisian terkait kasus ‘polisi tembak polisi’ di rumah petinggi Polri ini.

Selain soal pengumuman kasus yang dinilai lamban, Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini juga menyoroti keterangan dan pernyataan yang berbeda-beda dari Kepolisian.

Kebijakan Kepolisian yang melarang keluarga untuk melihat jenazah Brigadir J juga menimbulkan kecurigaan.

Dugaan penyiksaan

Kecurigaan publik makin menguat usai pengacara keluarga membeberkan kondisi jenazah Brigadir J yang menurut ‘dugaan’ mereka menjadi korban penyiksaan.

Keluarga dan tim pengacara juga curiga, Brigadir J adalah korban pembunuhan berencana bukan aksi spontan rekannya sesama ajudan.

Akibatnya publik makin menaruh curiga dan syak wasangka. Berbagai spekulasi dan asumsi pun bertebaran di mana-mana, baik di ruang-ruang diskusi maupun di lini masa social media. Apalagi kasus ini dibumbui dengan dugaan adanya ‘affair’ atau cinta segitiga.

Informasi Polri bahwa Brigadir J menjadi korban aksi polisi tembak polisi karena berusaha melakukan pelecehan seksual terhadap istri atasannya pun dianggap isapan jempol belaka.

Apalagi belakangan diketahui, Brigadir J sudah punya pasangan dan dalam waktu dekat bakal melangsungkan pernikahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com