JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Republik Demokratik Timor Leste, Jose Ramos Horta mengaku sudah melakukan apa pun yang dia bisa agar negaranya bisa masuk menjadi salah satu anggota ASEAN.
Ia mengemukakan, Timor Leste sudah berupaya membangun negaranya dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk bergabung dengan ASEAN.
Sayangnya sejak memiliki minat pada 4 Maret 2011, negara ini belum kunjung bergabung karena ditolak sejumlah negara anggota ASEAN yang masih keberatan.
Timor Leste menargetkan bisa bergabung menjadi anggota ASEAN pada keketuaan Indonesia tahun 2023.
"Kami telah melakukan banyak hal dalam membangun negara kami, meningkatkan sumber daya manusia kami, yang akan kami lakukan dengan cara apa pun untuk bergabung dengan ASEAN," ucap Jose Ramos Horta kepada Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi di Jakarta, Rabu (22/7/2022).
Baca juga: Ramos Horta Harap Timor Leste Jadi Anggota ASEAN Saat Presidensi Indonesia
Ramos Horta menuturkan, Timor Leste telah melakukan banyak hal untuk memenuhi kriteria sebagai negara ASEAN, padahal negara lain yang sudah bergabung sebelumnya tidak perlu melalui persyaratan ini.
Sejak merdeka pada 2002, Timor Leste secara rutin menghadiri pertemuan dan acara yang digelar forum ASEAN.
Misalnya dengan mengadakan Forum Rakyat ASEAN (APF) pada 2016, melakukan kunjungan ke negara-negara anggota, dan mendirikan sekretarian ASEAN di Dili.
"(Pengembangan sumber daya manusia) Kami tetap melakukannya, (meski) itu akan memakan waktu lama, ketika negara-negara lain yang telah bergabung sebelumnya tidak harus melalui proses ini," tuturnya.
Menurut Ramos Horta, sudah selayaknya Timor Leste bergabung dengan ASEAN mengingat berdasarkan letak geografis, negara ini berada di wilayah Asia Tenggara.
Apalagi, wilayah itu pernah menjadi bagian dari ASEAN ketika masih menjadi salah satu provinsi di Indonesia.
"Setiap negara lain di Asia Tenggara bersama ASEAN. Jadi kenapa Timor Leste tidak?" seloroh dia.
Bergabungnya Timor Leste dengan ASEAN, kata Ramos, juga menjadi penting bagi ASEAN sesuai dengan visinya, yakni tidak meninggalkan satu negara pun di belakang (no one left behind).
Ramos Horta menyebut, Timor Leste berada pada posisi yang sangat baik untuk daya tarik berikutnya bagi para investor asing. Beberapa sektor yang sangat potensial bagi suntikan modal adalah sektor kesehatan, pendidikan dan mode.
Perusahaan Indonesia juga bisa mengatur ekspornya ke berbagai negara, khususnya Darwin, Australia, melalui perbatasan-perbatasan di Timor Leste.