JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menilai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tak akan menutupi proses pengungkapan kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Sebab, terlalu berisiko untuk kepolisian jika menutupi pengungkapan kasus ini dengan narasi yang dibuat-buat. Apalagi, Presiden Joko Widodo telah meminta agar kasus diungkap secara terang benderang.
“Selain karena perintah Presiden sudah jelas, maka jika ada yang ditutupi atau dibelokkan faktanya, marwah Polri terlalu besar untuk dipertaruhkan,” tutur Arsul pada Kompas.com, Kamis (21/7/2022).
Baca juga: Jokowi Minta Kasus Brigadir J Diusut Tuntas, Polri: Tim Masih Bekerja Maksimal
Ia memandang, sikap Polri yang menyetujui otopsi ulang jenazah Brigadir J dan menganalisa CCTV yang sempat disebut hilang, merupakan upaya untuk menjaga kepercayaan publik.
“Untuk menjaga optimisme publik (dalam) pengungkapan kasus ini dan kemudian proses hukumnya (berjalan) dengan baik,” katanya.
Terakhir, Arsul berharap bahwa Polri terus bersikap terbuka pada masyarakat dan menjamin kebenaran informasi penangan perkara tersebut.
Baca juga: 3 Media Asing Beritakan Kasus Polisi Tembak Polisi yang Tewaskan Brigadir J
“Kami di Komisi III punya keyakinan bahwa Kapolri dan jajaran pejabat utama Polri tidak berkepentingan untuk menutupi kasus ini dengan informasi yang tidak berbasis hasil penyelidikan,” tandasnya.
Diketahui saat ini Listyo telah menonaktifkan tiga anak buahnya terkait kasus tewasnya Brigadir J.
Ketiganya adalah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal) Divisi Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan dan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto.
Baca juga: Kapolri Nonaktifkan 3 Anak Buahnya Imbas Kasus Tewasnya Brigadir J, Arsul: Konsekwensi Logis
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan, keputusan penonaktifan dalam rangka menjaga transparansi dan independensi tim khusus dalam mengusut perkara ini.
Adapun perkara polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J menjadi sorotan karena dinilai memiliki sejumlah kejanggalan.
Ada kronologi berbeda yang disampaikan Budhi pada wartawan dan pihak Mabes Polri ke pihak keluarga.
Selain itu pihak keluarga pun menemukan luka selain bekas tembakan di jenazah Brigadir J.
Baca juga: Otopsi Ulang Jenazah Brigadir J Hendaknya Ditangani Eksternal Polri buat Jaga Kepercayaan
Insiden tewasnya Brigadir J terjadi pada Jumat (8/7/2022) di rumah dinas Kadiv Propam Polri di kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.