Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Optimistis Penanganan Kasus Tewasnya Brigadir J Terbuka, Arsul: Marwah Polri Taruhannya

Kompas.com - 21/07/2022, 19:59 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menilai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tak akan menutupi proses pengungkapan kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.

Sebab, terlalu berisiko untuk kepolisian jika menutupi pengungkapan kasus ini dengan narasi yang dibuat-buat. Apalagi, Presiden Joko Widodo telah meminta agar kasus diungkap secara terang benderang.

“Selain karena perintah Presiden sudah jelas, maka jika ada yang ditutupi atau dibelokkan faktanya, marwah Polri terlalu besar untuk dipertaruhkan,” tutur Arsul pada Kompas.com, Kamis (21/7/2022).

Baca juga: Jokowi Minta Kasus Brigadir J Diusut Tuntas, Polri: Tim Masih Bekerja Maksimal

Ia memandang, sikap Polri yang menyetujui otopsi ulang jenazah Brigadir J dan menganalisa CCTV yang sempat disebut hilang, merupakan upaya untuk menjaga kepercayaan publik.

“Untuk menjaga optimisme publik (dalam) pengungkapan kasus ini dan kemudian proses hukumnya (berjalan) dengan baik,” katanya.

Terakhir, Arsul berharap bahwa Polri terus bersikap terbuka pada masyarakat dan menjamin kebenaran informasi penangan perkara tersebut.

Baca juga: 3 Media Asing Beritakan Kasus Polisi Tembak Polisi yang Tewaskan Brigadir J

“Kami di Komisi III punya keyakinan bahwa Kapolri dan jajaran pejabat utama Polri tidak berkepentingan untuk menutupi kasus ini dengan informasi yang tidak berbasis hasil penyelidikan,” tandasnya.

Diketahui saat ini Listyo telah menonaktifkan tiga anak buahnya terkait kasus tewasnya Brigadir J.

Ketiganya adalah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal) Divisi Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan dan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto.

Baca juga: Kapolri Nonaktifkan 3 Anak Buahnya Imbas Kasus Tewasnya Brigadir J, Arsul: Konsekwensi Logis

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan, keputusan penonaktifan dalam rangka menjaga transparansi dan independensi tim khusus dalam mengusut perkara ini.

Adapun perkara polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J menjadi sorotan karena dinilai memiliki sejumlah kejanggalan.

Ada kronologi berbeda yang disampaikan Budhi pada wartawan dan pihak Mabes Polri ke pihak keluarga.

Selain itu pihak keluarga pun menemukan luka selain bekas tembakan di jenazah Brigadir J.

Baca juga: Otopsi Ulang Jenazah Brigadir J Hendaknya Ditangani Eksternal Polri buat Jaga Kepercayaan

Insiden tewasnya Brigadir J terjadi pada Jumat (8/7/2022) di rumah dinas Kadiv Propam Polri di kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com