JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian untuk mempersiapkan kebutuhan gula nasional dalam waktu cepat.
Presiden ingin kebutuhan nasional terpenuhi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, hal itu disampaikan Jokowi dalam rapat terpatas kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/7/2022).
"Bapak Presiden mengharapkan dalam waktu yang sangat cepat ada langkah-langkah bersama antara kementerian baik Pertanian, BUMN, Perdagangan, Perindustrian untuk mencoba mempersiapkan berbagai hal untuk minimal mempersiapkan kebutuhan gula nasional kita secara baik," kata Syahrul dalam keterangan pers, Rabu siang.
Baca juga: Targetkan Swasembada Gula Konsumsi di 2025, Ini Strategi BUMN
Syahrul menuturkan, stok menjadi perhatian karena gula merupakan salah satu komoditas yang sangat dibutuhkan masyarakat. Gula, kata dia, juga mempengaruhi inflasi.
Syahrul membeberkan, kebutuhan gula nasional secara umum sebesar 7,3 ton, terdiri dari 3,2 juta ton gula konsumsi dan 4,1 juta ton gula industri.
Sementara, produksi gula nasional saat ini masih terbilang rendah yakni sebesar 2,35 juta ton.
"Oleh karena itu, Bapak Presiden memerintahkan agar langkah untuk memperkuat gula konsumsi harus dilakukan, berarti ada 850.000 ton untuk dipersiapkan," kata Syahrul.
Ia menyebutkan, Jokowi memerintahkannya dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk melakukan rawat ratoon tebu dan bongkar ratoon tebu demi meningkatkan produksi gula.
Baca juga: Kemenperin: Kebutuhan Gula Nasional Defisit 3,8 Juta Ton, Harus Dipenuhi dengan Impor
"Artinya ada lahan-lahan intensifikasi dan lahan-lahan ekstensifikasi yang harus digarap secara bersamaan," kata dia.
Syahrul menambahkan, terkait kebutuhan gula industri, pemerintah yakin stok yang ada sekarang masih cukup untuk memenuhi kebutuhan.
"Apa yang ada sekarang kita berharap dapat kita pertahankan untuk bisa memenuhi kebutuhan industri kita," ujar Syahrul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.