Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Reza Indragiri Amriel
Alumnus Psikologi Universitas Gadjah Mada

Hoegeng Award untuk Siapa?

Kompas.com - 02/07/2022, 07:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BEBERAPA tahun silam, tertangkap kabar tentang sejumlah pihak yang bermaksud memberikan penghargaan kepada hakim-hakim teladan. Iktikad itu sangat mulia.

Tapi, mengejutkan, Mahkamah Agung memilih untuk menolaknya. Alasan penolakan Mahkamah Agung ternyata juga sama luhurnya. Yakni, tidak ada yang istimewa jika hakim bekerja dengan baik.

Itulah performa yang memang sudah seharusnya dilakukan oleh para hakim, dan sama sekali tidak patut apabila--disengaja atau tidak--terbangun asosiasi bahwa hakim baik akan menerima penghargaan.

Kemudian, tahun 2017, beredar warta tentang peristiwa serupa di Papua. Saat itu Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, akan memberikan penghargaan kepada lima perwira dan lima puluh delapan prajurit atas keberhasilan mereka membebaskan warga dari penyanderaan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata Papua.

Kontras dengan kehendak panglima mereka, lima perwira tersebut menegaskan bahwa keberhasilan operasi adalah milik anak buah, sedangkan kegagalan merupakan tanggung jawab mereka selaku perwira.

Sehingga, para perwira itu nyatakan, justru anak buah yang pantas menerima kenaikan pangkat.

Dari dua kisah di atas, kita beranjak ke Hoegeng Award yang dianugerahkan kepada para personel Polri berintegritas.

Jangan keliru; Hoegeng Award adalah ajang yang baik. Sangat baik. Terlebih karena penilaian juga dilakukan berdasarkan masukan masyarakat luas, maka--vox populi vox dei--bisa dibayangkan bahwa para personel Tribrata yang terpilih adalah benar-benar mereka yang telah memenuhi nilai kepatutan "sempurna" di mata khalayak.

Di sela-sela perasaan bangga menyaksikan insan-insan terbaik Tribrata menerima Hoegeng Award, ada tiga pesan khusus yang semoga dapat menjadi keinsafan bersama. Ini sekaligus ucapan selamat ulang tahun ke-76 korps Bhayangkara.

Pertama, berpuluh-puluh tahun orang selalu menyebut nama Jenderal Hoegeng saban kali bicara tentang polisi berintegritas.

Di balik pengakuan akan kehebatan sosok Hoegeng, pada waktu berpuluh-puluh tahun itu pula seakan masyarakat tidak pernah menemukan polisi berkaliber--setidaknya--setara Hoegeng.

Kalimatnya bisa dibalik: selama sekian dasawarsa itu pula Polri seolah tak kunjung mampu menjelmakan sukma Hoegeng ke jutaan insan Tribrata.

Hikayat tentang polisi yang baik seolah berhenti pada masa kepemimpinan Jenderal Hoegeng. Padahal, semestinya bisa dipastikan bahwa dari masa ke masa selalu ada personel Polri yang berbudi dan berdarma sebagaimana harapan banyak orang.

Karena itulah, Hoegeng Award sepatutnya menandai akhir musim paceklik nama-nama polisi berintegritas.

Hoegeng Award seyogianya menjadi simbol tibanya era baru bahwa perbincangan tentang polisi baik tidak melulu bernilai nostalgia pada figur Hoegeng semata, tapi selalu bisa disangkutkan ke nama-nama selain Hoegeng.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com