Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Dorong RI Punya RS Haji di Saudi, Pemerintah Malah Ingin Bangun Kampung Indonesia

Kompas.com - 24/06/2022, 09:54 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VIII DPR RI Iskan Qolba Lubis berharap rencana pembangunan rumah sakit Indonesia di Arab Saudi segera terealisasi.

Keberadaan rumah sakit tersebut dinilai penting untuk melayani jemaah haji asal tanah air yang tiap tahun jumlahnya sangat besar.

"Kita menginginkan ke depan itu supaya kita itu dikasih boleh membuka rumah sakit sebetulnya," kata Iskan di Madinah, Kamis (23/6/2022), sebagaimana dilaporkan jurnalis Kompas TV, Nitia Anisa.

Baca juga: Soal Tambahan 10.000 Kuota Haji, Kemenag Masih Tunggu Surat Resmi dari Saudi

Menurut Iskan, penanganan jemaah haji Indonesia di fasilitas kesehatan Arab Saudi terbilang kurang. Salah satu sebabnya, standar dan dosis obat yang digunakan di Indonesia dan Saudi berbeda.

Belum lagi, makanan yang diperuntukkan bagi jemaah yang sakit juga tak sama dengan standar Indonesia.

Oleh karenanya, Iskan menilai, pembangunan rumah sakit Indonesia diperlukan supaya jemaah yang sakit tertangani secara optimal. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berpendapat, pembangunan rumah sakit tersebut sangat memungkinkan.

"Sebagai negara muslim terbesar wajib dong punya rumah sakit di sini," ujar Iskan.

"Nggak apa-apa mungkin sebagian spesialisnya mungkin dari mereka nggak apa-apa, tapi standarnya itu harus bagaimana pun jemaah haji kita lebih senang dilayani oleh bangsanya sendiri," tuturnya.

Baca juga: Kabar Tambahan Kuota Haji Belum Jelas, Waktu Persiapan Dinilai Mepet

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Sekjen Kemenag) Nizar Ali mengatakan, pemerintah sejalan dengan DPR untuk membangun rumah sakit bagi jemaah haji Indonesia di Saudi.

Malahan, pemerintah tak hanya ingin membangun rumah sakit, tetapi kampung Indonesia. Nantinya, kampung tersebut akan menyediakan berbagai fasilitas publik.

"Jadi ada kampung Indonesia. Di situ ada bengkelnya, ada dapurnya, ada masjid, ada rumah sakitnya, ada tempat taman bermainnya," kata Nizar.

Menurut Nizar, pemerintah kini tengah melobi pembangunan kampung Indonesia di Saudi. Desain kampung tersebut pun sudah dibuat.

"Kalau ini kan (lobinya) sudah wilayahnya sudah RI-1 (presiden RI)," tuturnya.

Adapun Kemenag melaporkan, hingga Kamis (23/6/2022) jumlah jemaah haji yang sakit di Saudi mencapai 447 orang. Dari jumlah tersebut, 302 orang dirawat jalan dan 142 orang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

Kemudian, informasi terbaru, ada 10 jemaah haji asal tanah air yang wafat di tanah suci.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com