Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan: Yang Bakal Jadi Capres-Cawapres PDI-P Kewenangan Ibu Ketum

Kompas.com - 18/06/2022, 15:33 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDI-P Puan Maharani mengatakan, siapapun yang nantinya akan menjadi bakal calon presiden (capres) maupun bakal calon wakil presiden (cawapres) dari partainya merupakan hak prerogatif Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Dia menegaskan, siapapun kader yang diberi amanah oleh Megawati dalam Kongres PDI-P yang nantinya akan menjadi bakal capres dan cawapres.

"Di PDI-P sesuai amanat kongres bahwa nanti yang akan menjadi bakal capres adalah merupakan hak prerogatif dari ketua umum. Jadi semua kader partai yang nantinya akan diberi amanah oleh Ibu Ketua Umum sesuai kongres, itulah yang akan menjadi bakal capres dan bakal cawapres," ujar Puan di sekolah partai DPP PDI-Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6/2022).

Baca juga: Nasdem Usulkan Ganjar sebagai Bakal Capres, Puan Sebut PDI-P Tak Terganggu

"Dari PDI-P sesuai mekanismenya. Kita berpegang pada itu saja," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Puan juga menegaskan, pihaknya tidak merasa terganggu dengan hasil rapat kerja nasional (rakernas) Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

Salah satu hasil rakernas yakni kader PDI-P, Ganjar Pranowo diusulkan sebagai bakal calon presiden (capres) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Oh ya enggak lah. Itu kan masalah internal setiap parpol. Masing-masing punya mekanismenya. Jadi biasa saja," kata Puan.

Puan pun menjelaskan, PDI-P punya mekanisme tersendiri dalam mencalonkan bakal capres maupun bakal cawapres.

Baca juga: Demokrat Jalin Komunikasi dengan PKB-PKS, Ini Kata Sekjen PDI-P

Setiap parpol memiliki mekanisme yang berbeda-beda.

"Jadi menurut saya sah-sah saja," tegas dia.

Sebelumnya, PDI-P menyatakan enggan mengurusi rumah tangga partai lain, meski partai tersebut berpotensi merebut kadernya untuk diusung sebagai bakal capres.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto ketika ditanya soal rakernas Partai Nasdem yang membuka peluang Gubernur Jawa Tengah sekaligus kader PDI-P Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.

"Bagi PDI Perjuangan, tentu saja kita tidak campur tangan rumah tangga partai lain," kata Hasto ditemui di Sekolah Partai, Jakarta, Kamis (16/6/2022).

Hanya saja, memang partai politik memiliki tugas untuk menyiapkan kadernya untuk menjadi pemimpin.

Baca juga: Ganjar Bakal Diusulkan Jadi Capres Nasdem, PDI-P: Sudah Dijawab Tegas

Ketika orang tersebut adalah kader, maka dia akan digembleng dan selanjutnya menunggu penugasan dari partai untuk memimpin di tengah masyarakat.

Ia pun mengingatkan bahwa PDI-P juga akan mengadakan Rakernas pekan depan, 21-23 Juni 2022.

"Partai politik itu punya tugas untuk menyiapkan kader-kader pemimpin yang digembleng dari anggota partai," ujar Puan.

"Rakernas PDI Perjuangan nanti diadakan di sekolah partai sebagai suatu pengingat bahwa kepemimpinan itu lahir melalui proses sekolah partai. Dan kemudian penugasan-penugasan kader partai," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com