Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Poros di Pilpres 2024 Dinilai Tak Jamin Hilangkan Polarisasi

Kompas.com - 10/06/2022, 20:04 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes mengatakan, tiga poros koalisi pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 belum tentu menghilangkan pembelahan atau polarisasi di masyarakat.

Hal ini disampaikan Arya merespons pernyataan anggapan koalisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dapat menghilangkan polarisasi di masyarakat.

"Belum tahu (apakah polarisasi hilang) karena kan polarisasi itu faktor pendorongnya banyak ya, bisa tim sukses, bisa kandidat, bisa pemilih loyal, bisa siapa saja," kata Arya kepada Kompas.com, Jumat (10/6/2022).

Baca juga: Pengamat: Koalisi PKS dan PKB, Upaya Lepas dari Politik Identitas

Arya menuturkan, kemunculan poros ketiga memang dapat mengurangi tensi politik karena hal itu terjadi akibat pertarungan pemilu yang kompetitif.

Tetapi, ia mengingatkan, pembelahan di masyarakat bukan hanya disebabkan oleh perbedaan pilihan politik, tetapi juga faktor-faktor lain, termasuk narasi yang diangkat oleh kandidat.

Menurut Arya, terulang atau tidaknya pembelahan di masyarakat pada Pilpres 2024, tergantung dari narasi yang dibawa oleh kandidat maupun tim sukses.

"Kita tinggal tunggu kira-kira nanti siapa yang maju dan kita lihat kira-kira narasi apa yang digunakan," ujar Arya.

"Meskipun ada tiga calon, misalnya nanti kalau kandidatnya narasinya narasi polarisasi, kan juga akan terjadi juga," imbuh dia.

Baca juga: Soal Rencana Koalisi PKB-PKS, Sekjen PDI-P: Kami Tak Campuri Rumah Tangga Parpol Lain

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengeklaim, koalisi PKB-PKS dapat menghilangkan polarisasi di tengah masyarakat.

"Kalau PKS dan PKB duduk, politik identitas hilang, pembelahan hilang, kadrun-kadrun hilang. Yang diinginkan masyarakat perut kenyang, anak-anak bisa sekolah, kesehatan bisa terjamin, masa depan Indonesia terjaga," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (9/6/2022).

Menurut Jazilul, kehadiran koalisi yang tengah dijajaki oleh PKB dan PKS ini merupakan kabar gembira karena menciptakan poros ketiga yang mencegah polarisasi.

Baca juga: Koalisi PKS dan PKB Diprediksi Sulit Terealisasi karena Tak Sepakat soal Capres

Ia mengatakan, pemilihan presiden (pilpres) hendaknya menjadi sebuah kegiatan yang berlangsung dengan suasana gembira karena pilpres sejatinya adalah pesta demokrasi.

"Demokrasi itu pesta lima tahunan yang seharusnya kita ikuti dengan riang gembira dan hari ini saya dari PKB dengan Habib (Aboe Bakar Al Habsyi) itu kira-kira membawa kabar gembira bahwa pilpres tidak akan ada gontok-gontokan," ujar Jazilul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com