Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trimedya Tuding Ganjar Ambisius Soal Pilpres, Ganjarist: Mas Ganjar Selalu Bilang Itu Urusan Bu Mega

Kompas.com - 03/06/2022, 13:08 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Koordinator Nasional (Kornas) Ganjarist Eko Kuntadhi mempertanyakan balik pernyataan politisi PDI-P Trimedya Panjaitan yang menuding Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ambisius menjadi calon presiden (capres) 2024.

Pasalnya, Eko menilai sejauh ini Ganjar justru patuh terhadap Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait pencapresan.

"Sampai saat ini Mas Ganjar kayaknya belum pernah statemen apa-apa soal Pilpres deh. Bahkan kalau ditanya orang tentang Pilpres, Mas Ganjar selalu bilang urusan itu menjadi wilayahnya Bu Mega selalu ketua umum PDI-P. Jadi, gimana mau dibilang ambisius," kata Eko saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/6/2022).

Eko menuturkan, tudingan ambisius yang dilontarkan Trimedya bisa saja karena melihat elektabilitas Ganjar yang tinggi di sejumlah survei nasional.

Baca juga: Sebut Ada Usulan Ganjar-Anies, Ketum Projo: Mustahil Terwujud, Daya Dukung Partainya Enggak Ada

Menurutnya, elektabilitas Ganjar bahkan paling tinggi di antara kader PDI-P lainnya.

Namun, ia tak sepakat jika hal tersebut dijadikan alasan Trimedya menuding Ganjar ambisius. Sebab, elektabilitas dinilai sebagai tanda dukungan dari rakyat.

"Lho, itu kan, menandakan dukungan rakyat. Kalau rakyat mendukung Ganjar yang dianggap pantas melanjutkan Jokowi, kenapa jadi Ganjar yang disalahin?," ucapnya.

Oleh karena itu, Eko berpandangan semestinya Trimedya menuding rakyat lah yang ambisius menginginkan Ganjar menjadi capres.

Hal ini karena elektabilitas dinilai merupakan suara rakyat.

"Karena elekbatibiltas itu suara rakyat. Bukan kemauan Mas Ganjar," tegasnya.

Di sisi lain, jika kritik disampaikan kepada Ganjar lantaran kerap bermain media sosial (medsos) daripada kinerja, Eko berpendapat lain.

Baca juga: Jalan Terjal Ganjar Menuju RI 1, Digoyang Internal Banteng

Menurut dia, justru Ganjar menggunakan pemikiran yang update atau kekinian sebagai seorang politisi.

Ia mengatakan, saat ini terdapat dua karakter politisi yaitu politisi zaman old dan zaman now.

Ganjar, kata Eko, menerapkan karakter politisi zaman now yang pandai memanfaatkan medsos.

"Politisi jaman now tahu, ada media komunikasi yang murah, praktis dan efisien: medsos. Di mana sebagian besar orang Indonesia terbiasa mengaksesnya. Artinya kalau tidak mampu beradaptasi dengan zaman, jangan juga salahkan orang yang mampu ikuti arus zamannya," pungkas Eko.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Nasional
Jokowi Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya Presiden Iran

Jokowi Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya Presiden Iran

Nasional
Laporkan Dewas KPK yang Berusia Lanjut ke Bareskrim, Nurul Ghufron Tak Khawatir Dicap Negatif

Laporkan Dewas KPK yang Berusia Lanjut ke Bareskrim, Nurul Ghufron Tak Khawatir Dicap Negatif

Nasional
Bertemu Presiden Fiji di Bali, Jokowi Ajak Jaga Perdamaian di Kawasan Pasifik

Bertemu Presiden Fiji di Bali, Jokowi Ajak Jaga Perdamaian di Kawasan Pasifik

Nasional
Saat Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet, Pembahasannya Disebut Kebetulan...

Saat Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet, Pembahasannya Disebut Kebetulan...

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Dewas KPK Ke Bareskrim Polri Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Dewas KPK Ke Bareskrim Polri Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Nasional
Marinir Ungkap Alasan Tak Bawa Jenazah Lettu Eko untuk Diotopsi

Marinir Ungkap Alasan Tak Bawa Jenazah Lettu Eko untuk Diotopsi

Nasional
MK: Tak Ada Keberatan Anwar Usman Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

MK: Tak Ada Keberatan Anwar Usman Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

Nasional
Kemenag Sayangkan 47,5 Persen Penerbangan Haji Garuda Alami Keterlambatan

Kemenag Sayangkan 47,5 Persen Penerbangan Haji Garuda Alami Keterlambatan

Nasional
Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Nasional
Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Nasional
Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Nasional
Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Nasional
Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Nasional
Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com