Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Rakernas APPSI, Wapres Minta Penyerapan APBD Tepat Waktu dan Tak Mengendap di Bank

Kompas.com - 09/05/2022, 21:02 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin memaparkan beberapa hal yang perlu dilakukan pemerintah daerah (pemda) dalam menjalankan pembangunan yang berkelanjutan.

Hal itu dia ungkapkan saat membuka Rakernas Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Hotel Discovery Kartika Plaza Bali, Senin (9/5/2022).

Pertama, kata Ma'ruf, pemerintah daerah harus mampu menciptakan lapangan kerja dan pemberdayaan ekonomi yang selama ini terdampak akibat pandemi Covid-19.

"Terkait hal ini saya minta penyerapan APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah) dilaksanakan tepat waktu, tidak berjalan lambat apalagi mengendap di bank-bank daerah," ujarnya.

Baca juga: Bertolak ke Bali, Wapres Akan Buka Rakernas APPSI Tahun 2022

Kemudian, Ma'ruf mendorong pemerintah daerah meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui instansi ekonomi dengan memfasilitasi kemampuan dan bakat generasi muda.

Ia juga meminta pemerintah daerah menyukseskan gerakan nasional bangga buatan Indonesia untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

"Sehingga pemda memberikan contoh dalam penggunaan produk-produk dalam negeri," ujarnya.

Selain itu, Ma'ruf meminta pemerintah daerah menunjukkan komitmen keberpihakan terhadap produk Usaha mikro kecil menengah (UMKM) sebagai upaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Baca juga: Jokowi-Iriana Silaturahim Virtual Dengan Maruf Amin-Wury

Ia juga meminta agar pelayanan publik di daerah-daerah lebih berkualitas demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

"Oleh karena itu, saya minta seluruh gubernur konsisten melanjutkan reformasi birokrasi dan pembenahan manajemen ASN karena sekitar 77 persen ASN berada di instansi daerah," tuturnya.

Lebih lanjut, Ma'ruf berpesan agar seluruh daerah dapat menerapkan meritokrasi dan ikut mencegah korupsi, kolusi dan nepotisme.

"Serta diskriminasi dalam tata kelola pemerintahan. Termasuk praktik jual beli jabatan yang masih terjadi," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Nasional
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com