Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Omicron BA.2 Sudah Banyak di Indonesia, Menkes: Kami Monitoring

Kompas.com - 09/05/2022, 16:13 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pemantauan terhadap perkembangan penularan varian Omicron BA.2 di Indonesia.

Menurutnya, varian tersebut kini sudah banyak tersebar di Tanah Air.

"Satu hal yang kami lakukan monitoring adalah varian baru yang ada di dunia karena kami mengamati lonjakan kasus terjadi kalau ada varian baru," ujar Budi usai rapat evaluasi PPKM di Istana Negara, Senin (9/5/2022).

"Beberapa negara yang kasusnya naik seperti Taiwan dan Amerika itu disebabkan oleh varian Omicron BA.2 yang juga sudah banyak di Indonesia," lanjutnya.

Baca juga: Update Corona 7 Mei 2022: Asian Games Ditunda karena Lonjakan Omicron di China

Budi menjelaskan, di Inggris dan India varian BA.2 sudah menjadi dominan. Namun, kondisi kenaikan kasus Covid-19 di kedua negara itu tidak melonjak.

"Kami mengamati ada satu negara Afrika Selatan yang ada kenakkan sedikit dan itu disebabkan adanya varian baru BA.4 dan BA.5. Tapi karena memang kenaikannya masih sedikit jumlahnya juga belum banyak, kita juga terus melakukan monitoring hersama dengan WHO mengenai varian baru ini," jelas Budi.

Dia pun menuturkan, pemerintah saat ini melakukan monitoring mengenai kenaikan kasus Covid-19 pasca-Lebaran.

Adapun berdasarkan monitoring sebelumnya yang dilakukan setiap usai liburan besar seperti Lebaran pada 2021 dan libur Natal dan tahun baru, kenaikan baru terjadi di hari ke-27 sampai hari ke-34 sesudah hari raya.

Baca juga: Menkes: Kenaikan Covid-19 Akibat Lebaran Terlihat 25 Hari ke Depan

"Nah sekarang kita sudah tujuh hari sesudah hari raya. Jadi kami mengusulkan kepada Bapak Presiden kita tunggu dulu sekitar 20-25 hari ke depan untuk melihat apakah ada pola kenaikan yang sama seperti liburan Lebaran dan Natal-Tahun Baru sebelumnya," papar Budi.

Dia menambahkan, saat ini kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia sudah menurun. Sehingga, Kemenkes sedang berada di fase monitoring dengan waspada dan hati-hati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com