Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Charta Politika Ungkap Tingkat Kepercayaan terhadap Presiden di Bawah TNI

Kompas.com - 26/04/2022, 15:48 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei lembaga Charta Politika Indonesia menunjukkan, tingkat kepercayaan terhadap Presiden mengalami tren penurunan paling besar dibandingkan lembaga tinggi negara lainnya.

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan, tingkat kepercayaan pada presiden menurun dari periode Januari hingga April 2022, dari 84,9 persen menjadi 75,8 persen.

"Kecenderungannya terjadi paling besar di lembaga presiden," kata Yunarto dalam tayangan rilis survei Charta Politika yang disiarkan channel Youtube, Senin (25/4/2022).

Yunarto mengatakan, presiden juga berada di bawah lembaga TNI yang tingkat kepercayaannya sebesar 85,2 persen.

Baca juga: Survei Charta Politika: Mayoritas Publik Setuju Jokowi Reshuffle Kabinet

Kendati demikian, tren tingkat kepercayaan terhadap TNI juga menurun dari periode Februari ke April 2022. Disebutkan, Februari 2022 TNI memiliki tingkat kepercayaan sebesar 89,3 persen, tetapi pada April menjadi 85,2 persen.

"Mahkamah Agung juga mengalami penurunan walaupun tidak sebesar dari tingkat penurunan dari presiden," jelas Yunarto.

Selain itu, survei Charta Politika juga mengungkapkan tren penurunan kepercayaan terhadap Polri.

Tercatat lembaga Polri mengalami penurunan tingkat kepercayaan pada periode Februari ke April 2022. Periode Februari, Polri mendapat kepercayaan sebesar 76,1 persen, tetapi April turun menjadi 70,7 persen.

Baca juga: Survei Charta Politika: Mayoritas Responden Anggap Kondisi Ekonomi Indonesia Buruk

Adapun survei ini memiliki jumlah sampel sebanyak 1.220 responden dengan margin of error lebih kurang 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel dipilih sepenuhnya secara acak dengan menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat atau multistage random sampling.

Periode survei dilakukan pada 10-17 April 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi 4 Negara Kerjasama Demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi 4 Negara Kerjasama Demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com