Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati yang Tolak Penundaan Pemilu dan Isyarat PKB Menyudahi Wacana

Kompas.com - 23/04/2022, 08:22 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelan tapi pasti, wacana penundaan pemilu semakin tak memiliki ruang untuk dibahas.

Setelah memicu berbagai demonstrasi, wacana yang diutarakan sejumlah elite politik ini terus mendapatkan penolakan.

Salah satunya yang terkini yaitu Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Dalam acara Kick Off Pembentukan BRIDA yang ditayangkan secara virtual, Rabu (20/4/2022), Megawati menegaskan bahwa dirinya tidak ingin Pemilu 2024 ditunda.

Pemilu, kata dia, harus berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Baca juga: Fadli Zon Sepakat dengan Megawati, Polemik Penundaan Pemilu Tidak Seharusnya Ada

"Saya tegas mengatakan sebagai ketua partai. No! Tak ada penundaan (pemilu) sama sekali. Tetap berjalan dengan apa adanya," tegas Megawati.

Presiden ke-5 RI itu mengaku heran wacana penundaan Pemilu 2024 masih bergulir meski Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah tegas menolaknya.

Menurut dia, isu ini tak ubahnya sebagai permainan politik.

"Sudah tegas-tegas dikatakan oleh Presiden tidak ada penundaan. Kurang apalagi? Tapi itu kan permainan politik," terang Megawati.

Pernyataan Megawati pun memantik sejumlah elite partai politik untuk berbicara.

Catatan Kompas.com, ada tiga partai politik mengutarakan sikap merespons pernyataan Mega, yaitu Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Baca juga: Megawati: No! Tak Ada Penundaan Pemilu Sama Sekali

PAN

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PAN Eddy Soeparno mengungkapkan bahwa pernyataan Megawati Soekarnoputri semakin menegaskan bahwa Pemilu 2024 tetap berjalan sesuai kesepakatan.


"Pernyataan Ibu Mega semakin menguatkan tekad kita bersama bahwa Pemilu tetap berjalan sesuai jadwal di tahun 2024," kata Eddy saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/4/2022).

Eddy mengungkapkan, sebelum disinggung Megawati, Pemilu tepat waktu juga telah ditegaskan Presiden Joko Widodo.

Jokowi mengatakan bahwa Pemilu digelar pada 14 Februari 2024 sesuai kesepakatan DPR, pemerintah, dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Nasional
Saksi Sebut Ada Penebalan Jalan di Tol MBZ Saat Akan Uji Beban

Saksi Sebut Ada Penebalan Jalan di Tol MBZ Saat Akan Uji Beban

Nasional
2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Terancam Penjara 6 Bulan dan Dilarang Masuk Arab Saudi 1 Dekade

2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Terancam Penjara 6 Bulan dan Dilarang Masuk Arab Saudi 1 Dekade

Nasional
2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Akan Diproses Hukum di Arab Saudi

2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Akan Diproses Hukum di Arab Saudi

Nasional
Kolaborasi Kemenaker dan BKKBN Dorong Penyediaan Fasilitas KB di Lingkungan Kerja

Kolaborasi Kemenaker dan BKKBN Dorong Penyediaan Fasilitas KB di Lingkungan Kerja

Nasional
Gerindra Kantongi Nama untuk Pilkada Jakarta, Sudah Disepakati Koalisi Indonesia Maju

Gerindra Kantongi Nama untuk Pilkada Jakarta, Sudah Disepakati Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Budi Djiwandono Nyatakan Tak Maju Pilkada Jakarta, Ditugaskan Prabowo Tetap di DPR

Budi Djiwandono Nyatakan Tak Maju Pilkada Jakarta, Ditugaskan Prabowo Tetap di DPR

Nasional
ICW Minta Pansel Capim KPK Tak Loloskan Calon Bawa Agenda Parpol

ICW Minta Pansel Capim KPK Tak Loloskan Calon Bawa Agenda Parpol

Nasional
Soroti Kekurangan Kamar di RS Lubuklinggau, Jokowi Telepon Menteri PUPR Segera Turunkan Tim

Soroti Kekurangan Kamar di RS Lubuklinggau, Jokowi Telepon Menteri PUPR Segera Turunkan Tim

Nasional
Unsur Pemerintah Dominasi Pansel Capim KPK, ICW: Timbul Dugaan Cawe-Cawe

Unsur Pemerintah Dominasi Pansel Capim KPK, ICW: Timbul Dugaan Cawe-Cawe

Nasional
Jokowi Beri Sinyal Lanjutkan Bantuan Pangan, Diumumkan Bulan Juni

Jokowi Beri Sinyal Lanjutkan Bantuan Pangan, Diumumkan Bulan Juni

Nasional
Hati-hati, 'Drone' Bisa Dipakai untuk Intai Polisi hingga Jatuhkan Peledak

Hati-hati, "Drone" Bisa Dipakai untuk Intai Polisi hingga Jatuhkan Peledak

Nasional
KPK Harap Pansel Capim Aktif Serap Masukan Masyarakat

KPK Harap Pansel Capim Aktif Serap Masukan Masyarakat

Nasional
KY Diminta Turun Tangan Usai MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah

KY Diminta Turun Tangan Usai MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
2 Koordinator Jemaah Pemegang Visa Non-haji Ditahan, Terancam Denda 50.000 Riyal

2 Koordinator Jemaah Pemegang Visa Non-haji Ditahan, Terancam Denda 50.000 Riyal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com