Berkaca hal ini, menurut Eddy, menandakan bahwa ruang-ruang untuk menunda pemilu sudah tidak ada lagi.
PAN sendiri sebelumnya adalah salah satu parpol yang ikut menyuarakan penundaan pemilu, melalui ketua umumnya, Zulkifli Hasan.
Baca juga: Tolak Wacana Penundaan Pemilu 2024, Megawati: Itu Permainan Politik
Namun, usai Jokowi menegaskan tanggal pelaksanaan Pemilu, PAN mengubah sikapnya untuk menghentikan wacana penundaan.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP Achmad Baidowi menganggap pernyataan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memperjelas pelaksanaan Pemilu 2024.
Menurut dia, Pemilu 2024 akan terlaksana sesuai jadwal yang telah ditetapkan yaitu 14 Februari 2024.
"Jadi sebenarnya, kalau bagi PPP, sudah clear ini (soal Pemilu)," kata Baidowi saat dihubungi Kompas.com, Jumat.
Pria yang akrab disapa Awiek ini menyebutkan bahwa sejak awal partainya sudah tegas menolak wacana penundaan pemilu.
Di sisi lain, PPP juga melihat bahwa hingga kini belum ada perubahan konstitusi untuk memasukkan wacana penundaan pemilu.
Dengan demikian, PPP menilai semua pihak termasuk Jokowi pun taat pada Konstitusi yang ada saat ini, yaitu pelaksanaan Pemilu tetap setiap lima tahun sekali.
"Dan sampai hari ini, belum ada perubahan konstitusi. Presiden Jokowi pun telah menegaskan pelaksanaan pemilu konsisten tahun 2024," ujarnya.
Selanjutnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar juga merespons pernyataan Megawati soal tidak adanya ruang penundaan pemilu.
Pria yang akrab disapa Cak Imin ini mengisyaratkan partainya bakal menyudahi wacana penundaan pemilu.
Cak Imin mengatakan, jika dirinya terus melanjutkan isu tersebut, maka bisa saja dirinya dijadikan bulan-bulanan massa.
"Ya kalau saya bilang lanjut digebukin banyak orang dong," kata Cak Imin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat.
Tambah dia, soal wacana penundaan pemilu juga tidak pernah didoakan akan terjadi.