Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Pastikan Potensi Bonus Demografi Tidak Jadi Bencana Demografi

Kompas.com - 18/04/2022, 21:30 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak semua pihak untuk menyiapkan intelektual muda yang unggul agar potensi bonus demografi yang dimiliki Indonesia tidak menjadi bencana demografi.

"Tugas kita adalah menyiapkan para intelektual muda yang unggul, serta memastikan potensi bonus demografi tidak menjadi bencana demografi," kata Ma'ruf saat berpidato dalam acara Hari Lahir ke-62 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Museum Nasional, Jakarta, Senin (18/4/2022).

"Bonus demografi bisa menjadi bencana apabila peningkatan populasi tidak dibarengi dengan kenaikan produktivitas," imbuh dia.

Baca juga: Bangun SDM Bonus Demografi 2045, Menko PMK Anggap RI Berada dalam Track yang Benar

Dalam pidatonya, Ma'ruf menjelaskan, Indonesia juga akan menyambut bonus demografi berupa generasi emas pada tahun 2045 bertepatan dengan peringatan satu abad kemerdekaan Indonesia.

Ia mengatakan, upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 tidak lepas dari berbagai tantangan dan peluang, antara lain penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangan ekonomi.

Ia pun menekankan pentingnya penguasaan teknologi karena nilai tambah ekonomi dewasa ini tidak hanya bergantung pada jumlah modal dan tenaga kerja, tetapi justru pada penguasaan pengetahuan dan teknologi yang mampu mendongrak produktivitas.

"Meskipun demikian, pengembangan ekonomi berbasis inovasi dan kreativitas ini belum sepenuhnya tercermin dalam kegiatan ekonomi nasional," kata dia.

Baca juga: Bangun SDM demi Bonus Demografi 2045, Meko PMK: Kita Tidak Bisa Bersantai

Saat ini rasio kewirausahaan Indonesia masih sekitar 3,4 persen, tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga seperti Singapura yang sudah 8,7 persen, Malaysia (4,7 persen), dan Thailand (4,2 persen).

"Untuk itu, kita ingin mendorong semangat kewirausahaan berbasis teknologi dan inovasi ini agar terus bertumbuh dalam praktik keseharian," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf menambahkan, peningkatan produktivitas ilmu pengetahuan dan pengembangan ekonomi juga perlu disertai dengan alndasan keimanan dan ketakwaan yang kuat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com