Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil I Gede Pasek Suardika, Sobat Anas Urbaningrum Jadi Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara

Kompas.com - 18/04/2022, 19:21 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) adalah salah satu partai politik yang baru berdiri di Indonesia.

Partai itu berdiri pada 28 Oktober 2021 bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.

Atas dasar kesepakatan bersama, para pendiri PKN menunjuk I Gede Pasek Suardika sebagai Ketua Umum.

Gede Pasek lahir di Singaraja, Bali, pada 21 Agustus 1969. Dia merupakan anak dari Kapten Purn (Pol) I Komang Alit.

Gede Pasek menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di Bali, yakni di TK Lab Universitas Udayana (Unud) Singaraja, SD Lab Unud Singaraja, SMP Lab Unud Singaraja dan SMA Negeri I Singaraja.

Baca juga: Gede Pasek: Mas Anas Urbaningrum Jelas Restui Pendirian PKN

Dia kemudian memutuskan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang. Setelah itu Gede Pasek melanjutkan program Magister Hukum Universitas Udayana, Denpasar.

Sebelum berkecimpung ke dunia politik, Gede Pasek sempat bekerja sebagai seorang jurnalis di Surabaya. Kemudian dia melanjutkan karir sebagai advokat.

Saat itulah Gede Pasek memutuskan terjun ke dunia politik dan bergabung di Partai Demokrat. Pada 2010-2015 Gede Pasek menjabat sebagai Ketua DPP Partai Demokrat Departemen Pemuda dan Olahraga.

Saat itu Anas Urbaningrum menjadi Ketua Umum DPP Partai Demokrat setelah hasil Musyawarah Nasional di Bandung, Jawa Barat.

Pada 2011 terungkap kasus korupsi dalam proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sejumlah politikus Partai Demokrat seperti Andi Mallarangeng, Angelina Patricia Pinkan Sondakh, dan Anas Urbaningrum terseret dalam perkara itu.

Baca juga: Pengurus PKN Temui Bawaslu, Gede Pasek Harap Semua Parpol Diperlakukan Sama

Saat itu Pasek bersikap mendukung Anas. Hal itu membuat dia dan sejumlah faksi di Partai Demokrat berseteru.

Pada pertengahan September 2013, Pasek dicopot jabatannya dari Ketua Komisi III DPR karena ikut serta dalam organisasi masyarakat sekaligus menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI). Organisasi itu dibentuk oleh Anas Urbaningrum.

Alhasil langkah Pasek mulai berbeda dengan Partai Demokrat. Akibatnya Pasek mulai menjaga jarak dengan Partai Demokrat hingga akhirnya berpisah pasca kongres Surabaya.

Setelah keluar dari Partai Demokrat, Pasek kemudian bergabung dengan Partai Hanura.

Pasek juga diberi posisi sebagai ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Hanura. Namun, dia menyatakan mundur dari Bappilu Partai Hanura pada 3 November 2018 dengan alasan kesibukan sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan agenda pribadi.

Baca juga: Gede Pasek Sungkem ke Ibunda Anas Urbaningrum Usai Orasi Politik sebagai Ketua Umum PKN

Selain itu, Pasek beralasan dia tidak mampu menyesuaikan diri dengan pola kerja Bappilu Partai Hanura yang dipimpin Oesman Sapta Odang (OSO). Selain itu, dia menilai peran Bappilu Hanura tidak maksimal dalam mengusung calon anggota legislatif (caleg).

OSO kemudian sempat memberi Pasek jabatan sebagai Sekretaris Jenderal Partai Hanura masa bakti tahun 2019-2024 pada 23 Januari 2020. Namun, Pasek memutuskan mengundurkan diri sebagai Sekjen Partai Hanura dan kini menjabat sebagai Ketua Umum PKN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com