Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Kebebasan Berpendapat Kutuk Penganiayaan Ade Armando

Kompas.com - 14/04/2022, 11:41 WIB
Vitorio Mantalean,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kecaman atas pengeroyokan terhadap dosen Universitas Indonesia sekaligus pegiat media sosial Ade Armando dalam aksi demonstrasi di Gedung DPR RI, Senin (11/4/2022), terus berdatangan dari kelompok masyarakat sipil.

Kali ini, kelompok yang mengatasnamakan diri Koalisi Kebebasan Berpendapat juga mengutuk tindakan tersebut.

“Perbuatan para pelaku yang menyerang, menganiaya, mengeroyok, merekam, dan menyebarluaskan peristiwa kekerasan itu melalui media sosial adalah tindakan yang tidak berperikemanusiaan,” ujar juru bicara koalisi, Andy Budiman, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Kamis (14/4/2022).

“Penyerangan atas Ade Armando adalah ancaman bagi kebebasan berpendapat. Perbedaan pandangan, tidak bisa menjadi alasan untuk melukai orang lain,” jelasnya.

Baca juga: Ade Armando Dikeroyok, Barikade 98 Sumbar Minta Polisi Usut Tuntas

Koalisi tersebut menyatakan bahwa penganiayaan terhadap Ade Armando telah mencemari makna penyampaian pendapat yang seharusnya dilaksanakan dengan cara-cara yang damai.

“Kekerasan bukanlah bagian dari kebebasan berpendapat,” ujar Andy.

“Karena itu kami mengajak masyarakat untuk bersikap tegas menolak sekaligus mengambil jarak dari kelompok-kelompok yang gemar melakukan kekerasan. Mari kita rawat dan pertahankan ruang kebebasan ini dengan cara beradab,” tambahnya.

Baca juga: Motif Pengeroyok Ade Armando, Terprovokasi dan Kesal dengan Pendapat Korban

Koalisi Kebebasan Berpendapat beranggotakan para aktivis dan kalangan intelektual. Pernyataan sikap terkait penganiayaan Ade Armando ini diteken oleh 105 orang, yakni:

1. Goenawan Mohamad
2. Andy Budiman
3. Akhmad Sahal
4. Luthfi Assyaukanie
5. Nirwan Arsuka
6. Rizal Mallarangeng
7. Avianti Armand
8. Haryo Aswicahyono
9. Edbert Gani Suryahudaya
10. Yus Ariyanto

11. Suci Mayang Sari
12. Saur Hutabarat
13. Indah Ariani
14. Philips Vermonte
15. Poltak Hotradero
16. Nono Anwar Makarim
17. Tika Makarim
18. Rayya Makarim
19. Hanna Makarim
20. Syakieb Sungkar

21. Rizky Wahyudi
22. Eva Sundari
23. Meilihanny Sosrowardoyo
24. Endo Suanda
25. Tony Prabowo
26. Malik Sjafei Saleh
27. Putri Timur
28. Sita Dewanto
29. Alif Nurlambang
30. Andreas Harsono

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku yang Memprovokasi Saat Pengeroyokan Ade Armando di Sekitar Gedung DPR

31. Sandra Hamid
32. Tunggal Pawestri
33. Tika Bisono
34. Ening Nurjanah
35. Nike Rompas
36. S Untung Pujadi
37. Annahape
38. Ika Ardina
39. Diani Savitri
40. Rury Avianti

41. Sigit Pramono
42. Natalia Soebagjo
43. Marintan Sirait
44. M. Chatib Basri
45. Yopie Hidayat
46. Nirwan Dewanto
47. Soraya Isa
48. Nina Prawiro
49. Joyce Marulam
50. Jajang C. Noer

Baca juga: Sempat Ditetapkan Tersangka, Abdul Manaf Disebut Tak Terlibat Pengeroyokan Ade Armando

51. Julianti S. K
52. Sigid Edi Sutimo
53. Henny Supolo Sitepu
54.Nyoman Nuarta
55. Ifa H. Misbach
56. Wahidah
57. Saparinah Sadli
58. Mayling Oey-Gardiner
59. Raden Pardede
60. Ayu Utami

61. Ida Lionila
62. Choki Sapta Wanusi
63. Fachraini HS.
64. Laksmi Pamuntjak
65. Rifa Zahirsjah
66. Kemal Jufri
67. Rian Ernest
68. Aini Hitasoir
69. Mila Nuh
70. Eka Budianta

Baca juga: Motif Pengeroyok Ade Armando, Terprovokasi dan Kesal dengan Pendapat Korban

71. Tini Hadad
72. Keni Soeriaatmadja
73. Michael Asmoro
74. Renville Alamtsier
75. Rini PWI
76. Dewi Anggraeni
77. Mella Jarsma
78. Odeck Ariawan
79. Popo Danes
80. Ismid Hadad

81. Rio Helmi
82. Prita Suyudi
83. Arahmaiani
84. Delly Malik
85. Amir Siddharta
86. Butet Kartaredjasa
87. A. Dahana
88. Haidi Bing Slamet
89. Rita Widyatmoko
90. Irawan Saptono

Baca juga: RS: Keluarga Minta Kolega Tak Besuk Ade Armando karena Masih Fokus Penyembuhan

91. Bekti Wiratmaka
92. Eri Sutrisno
93. Edi Hartono
94. Jayadi Damanik
95. Amin Santoso
96. Maruli Sihombing
97. Retno Sari Handayani
98. Johnly Poerba
99. Kotot Priyadi
100. Wahyu Iman

101. Emmy Ratna Diyanto
102. Bagus Pursena
103. Sih Mirmantyo Anggonolukito
104. MG. Tita Noer Indriastuti
105. Marthen To Elle

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com