Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Cakupan Vaksinasi Booster Naik 15 Kali Lipat Jelang Mudik Lebaran

Kompas.com - 05/04/2022, 19:39 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, menjelang periode mudik Lebaran 2022, cakupan vaksinasi booster di tingkat nasional konsisten meningkat.

"Pada level nasional capaian vaksinasi booster saat ini mencapai 9,52 persen target Kementerian Kesehatan atau naik sekitar 15 kali lipat dalam waktu 3 bulan," kata Wiku dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (5/4/2022).

Wiku mengatakan, beberapa daerah juga menunjukkan kinerja program vaksinasi booster yang baik.

Baca juga: Sopir Bus di Terminal Lebak Bulus Akan Dites Kesehatan untuk Persiapan Mudik Lebaran 2022

Ia mencontohkan, cakupan vaksinasi booster di Bali sudah mencapai 52 persen.

"Saat ini dimana pertumbuhannya mencapai 32 persen hanya dalam waktu 1 bulan," ujarnya.

Lebih lanjut, Wiku mengatakan, pemerintah terus mendukung percepatan capaian vaksinasi booster di berbagai daerah khususnya selama periode Ramadhan dan Idul Fitri guna mencegah lonjakan kasus.

"Contohnya di perhelatan MotoGP kemarin yang punya dibarengi juga dengan pengawasan protokol kesehatan yang ketat," ucap dia.

Adapun data Kemenkes pada Selasa sore pukul 18.00 WIB menunjukkan, jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis pertama sebanyak 196.880.155 orang atau 94,53 persen dari total target sasaran vaksinasi.

Sementara itu, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua sebanyak 160.107.212 orang atau 76,88 persen.

Baca juga: Wakil Wali Kota Jakpus Sebut Animo Suntik Booster Meningkat Setelah Jadi Syarat Mudik

Kemudian, masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis ketiga atau penguat yaitu 24.046.339 orang atau 11,55 persen. Pemerintah telah menetapkan sasaran vaksinasi yakni sebanyak 208.265.720 orang.

Sasaran vaksinasi itu terdiri atas tenaga kesehatan, lanjut usia, petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum, termasuk anak-anak usia 12-17 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com