JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, tahun ini adalah tahun ketiga umat muslim Indonesia menjalankan ibadah puasa Bulan Ramadan di tengah pandemi Covid-19.
Adapun pemerintah telah menetapkan 1 Ramadan 1443 H jatuh pada 3 April 2022.
Menag berpesan agar masyarakat tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes) selama Ramadan.
"Pada tahun ini, momen Ramadhan masih dalam suasana pandemi Covid-19. Meski telah melandai, namun mari kita tetap menjaga diri dengan terus meningkatkan kesadaran tentang kebersihan dan kesehatan," kata Yaqut dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/4/2022).
Baca juga: Menag Imbau Pelaksanaan Tarawih hingga Pengajian Saat Ramadhan Perhatikan Prokes
Yaqut mengatakan, bulan Ramadhan ini juga menjadi momentum bangsa Indonesia bangkit dari pandemi.
Ia juga berharap dengan adanya solidaritas kemanusiaan dan ketaatan protokol kesehatan selama bulan Ramadan, menjadikan bulan suci ini memberikan dampak besar bagi bangsa.
"Ramadan karim, momentum bangkit dari pandemi untuk kemajuan NKRI. Atas nama Kementerian Agama, saya mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1443 H/2022 M," ucap Menag.
Baca juga: Pemerintah dan Muhammadiyah Beda soal 1 Ramadhan, Menag: Itu Biasa, Sikapi sebagai Rahmat
Lebih lanjut, Yaqut mengajak umat muslim mejadikan Ramadhan sebagai momentum untuk memperbaiki diri, memperkuat solidaritas, dan membersikan residu manusiawi.
Menurutnya, solidaritas dengan sesama manusia dapat terwujud bila seseorang mampu menghilangkan kesombongan dari dirinya.
"Adalah kesombongan ketika menganggap diri kita lah yang paling benar, sementara orang lain selalu salah. Adalah kesombongan ketika menganggap diri kita yang paling jujur, sementara orang lain pasti berlaku curang," tutur Menag.
Baca juga: Anies Sebut Shalat Tarawih Bisa Digelar di Masjid, Syaratnya Taati Protokol Kesehatan
Gus Yaqut, sapaan akrabnya, berharap masyarakat dapat mengambil hikmah di bulan suci Ramadan untuk membersihkan residu manusiawi tersebut.
"Satu bulan ke depan di bulan Ramadan ini, di bulan yang penuh maghfirah, di bulan yang penuh ampunan, di bulan yang penuh hikmah dan pelajaran kita akan ditempa untuk membersihkan residu-residu manusiawi seperti itu," ujar Gus Yaqut
"Kita akan lihat nanti, apakah ibadah-ibadah kita selama di bulan Ramadhan ini tuntas. Apakah ibadah kita selama di bulan Ramadan ini mampu memetik segala pelajaran yang diberikan langsung oleh Allah SWT kepada kita," sambungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.