Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Food Estate di NTT, Jokowi Bicara soal Pemanfaatan Teknologi di Lahan Sulit

Kompas.com - 24/03/2022, 19:59 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meninjau lokasi penanaman jagung di food estate yang berada di Kabupaten Belu, NTT, Kamis (24/3/2022).

Dalam kesempatan itu Jokowi menjelaskan soal pentingnya pemanfaatan teknologi pertanian untuk lahan sulit.

"Saya rasa kalau kita berani menggunakan teknologi, berani mencoba di lahan-lahan yang sulit seperti di NTT ini nanti akan kelihatan semuanya apa yang perlu kita perbaiki, apa yang perlu dikoreksi," ujar Jokowi sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.

"Saya meyakini ini akan memperbaiki kesejahteraan masyarakat di NTT khususnya di Kabupaten Belu. Tapi juga akan memperkuat ketahanan pangan nasional kita," lanjutnya.

Baca juga: Jokowi: Di NTT, Urusan Air Bukan Perkara Mudah, tapi Ada Jalan

Sebab dengan jika pemanfaatan teknologi di lahan sulit di NTT berhasil, akan ada lahan-lahan baru yang serupa yang akan dibuka.

Jokowi menjelaskan, untuk lahan yang merupakan lokasi penanaman jagung kali ini memiliki luas total 53 hektare.

Lahan tersebut dilengkapi alat penyiram dengan sistem sprinkle yang airnya berasal dari Bendungan Rotiklot.

Baca juga: Bertolak ke NTT, Jokowi Akan Tinjau Percepatan Penurunan Stunting hingga Tanam Jagung

Ke depannya, lahan tersebut akan diperluas hingga 500 hektare.

"Kalau nanti itu berhasil dan produksinya bagus kita akan melompat ke daerah yang lain yang juga ada lahan datar seperti ini seluas 15.000 hektare," jelas Jokowi.

"Saya harapkan hasil per hektare bisa kita lihat lalu kita hitung, petani dapat keuntungan berapa setelah itu kita akan perluas," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com