Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Goreng Diselundupkan sampai ke Luar Negeri, Mendag: Saya Tak Akan Menyerah pada Mafia Pangan

Kompas.com - 17/03/2022, 20:05 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengaku tidak akan menyerah pada mafia-mafia pangan di Indonesia.

Ini ia sampaikan menjawab anggapan sejumlah anggota Komisi VI DPR RI yang menilai bahwa pemerintah menyerah pada kemunculan mafia pangan, seperti minyak goreng.

"Saya ingin menekankan bahwa tidak ada saya menyerah kepada mafia-mafia, terutama mafia pangan," kata Lutfi saat Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, di Jakarta, Kamis (17/3/2022).

Baca juga: Soal Minyak Goreng Langka, Mendag: Ada yang Ambil Kesempatan dalam Kesempitan

Meski demikian, Lutfi mengakui bahwa telah terjadi kenaikan harga beragam komoditas pangan dan energi.

Jagung misalnya, pada Maret 2022 harganya naik 97 persen dibandingkan Maret 2020 atau masa awal pandemi Covid-19. Pada periode yang sama, harga sapi bakalan naik 67 persen.

Lalu, dibandingkan Maret 2020, harga gula pada Maret 2022 naik 47,6 persen, harga kedelai naik 92,08 persen, harga minyak naik lebih dari 100 dolar AS, dan batu bara naik lebih dari 430 dolar AS.

"Jadi yang kita hadapi ini adalah badai di mana seluruh kenaikan harga komoditas dunia ini menjadi permasalahan internasional yang juga menjadi permasalahan kita," ujar Lutfi.

Lutfi pun mengaku dirinya bersalah karena tak bisa memprediksi lonjakan kenaikan harga sejumlah komoditas pangan.

Dia tak mengira bahwa invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan harga berbagai kebutuhan pangan melonjak tinggi.

Baca juga: Tak Kuasa Lawan Mafia Minyak Goreng, Mendag: Sifat Manusia Rakus dan Jahat!

Ketika berbincang dengan duta besar Ukraina akhir Februari lalu, Lutfi mengaku sempat menanyakan potensi invasi Rusia ke Ukraina.

Kepada Lutfi, duta besar Ukraina menyebut bahwa kedua negara memang sudah kerap cekcok.

Namun, nyatanya, invasi tersebut mengakibatkan kenaikan harga berbagai komoditas pangan dan energi. Harga batu bara hingga minyak pun melonjak tajam.

"Jadi tidak terbayang sama saya itu terjadi. Itu saya akui sepenuh hati dan memang saya tidak melihat di kaca spion harga kenaikan ketika invasi Rusia itu menjadi luar biasa," ujar Lutfi.

Meski mengaku salah, Lutfi menegaskan bahwa dirinya tidak menyerah menghadapi kemunculan mafia-mafia dan spekulan pangan.

"Saya sebagai pemerintah tidak bisa kalah dari mafia, apalagi spekulan spekulan yang merugikan rakyat. Itu saya jamin," tandasnya.

Baca juga: Mendag Sebut Harga Beras Stabil, Cabai dan Bawang Merah Cenderung Naik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com